kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertumbuhan laba Gudang Garam (GGRM) tergerus pajak dan cukai rokok


Kamis, 01 November 2018 / 13:10 WIB
Pertumbuhan laba Gudang Garam (GGRM) tergerus pajak dan cukai rokok
ILUSTRASI. Warga melintas di depan pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan laba bersih Rp 5,76 triliun pada kuartal tiga tahun ini, angka tersebut naik 6,31% dibandingkan tahun sebelumnya di priode yang sama Rp 5,41 triliun.

Pertumbuhan laba ini lebih mini jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan. Pada sembilan bulan pertama tahun ini, GGRM mengantongi pendapatan Rp 69,89 triliun, tumbuh 13,6% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 61,52 triliun.

Pertumbuhan laba yang lebih kecil daripada pendapatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan biaya pokok penjualan yang lebih tinggi. Biaya pokok penjualan meningkat 16,06% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 56,18 triliun. Alhasil margin laba kotor Gudang Garam turun menjadi 19,62% dari sebelumnya 21,33%.

Total biaya produksi GGRM naik 5,33% menjadi Rp 13,44 triliun. Sementara porsi kenaikan terbesar biaya pokok penjualan adalah biaya pita cukai, PPN dan pajak rokok yang mencapai 21,18% menjadi Rp 43,31 triliun.

Kontribusi terbesar pendapatan GGRM masih berasal dari dalam negeri yakni sebesar 97,2% atau setara Rp 67,95 triliun, pendapatan tersebut bersumber dari penjualan sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan, rokok klobot dan kertas karton.

Sementara itu kontribusi penjualan ekspor terhadap total pendapatan hanya sebesar 2,7% atau setara dengan Rp 1,93 triliun. Pendapatan ekspor ini turun 13,8% secara year on year (yoy).

Meski pendapatan naik, emiten dengan kode saham GGRM juga membukukan kenaikan beban usaha menjadi Rp 5,52 triliun dari tahun sebelumnya Rp 5,51 triliun.

Pada priode Januari-September total aset perseroan turun tipis menjadi Rp 66,75 triliun dari tahun sebelumnya di priode yang sama Rp 66,76 triliun. Sedangkan, utang Cukai PPN dan pajak rokok GGRM mengalami lonjakan menjadi Rp 10,19 triliun dari sebelumnya Rp 1,08 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×