Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Harga kontrak minyak dunia mencatatkan penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir, Senin (18.4). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot 6,8%. Pada pukul 11.53 waktu Tokyo, harga minyak WTI turun 5% menjadi US$ 38,36 per barel.
Pada pekan lalu, harga minyak naik ke atas US$ 42 per barel untuk kali pertama di tahun ini.
Aksi jual komoditas minyak terjadi setelah pertemuan negara produsen utama minyak dunia gagal mencapai kesepakatan pada pertemuan di Doha, Qatar kemarin.
Menurut Menteri Energi Rusia Alexander Novak, perundingan menemui jalan buntu karena Arab Saudi dan negara Teluk lainnya menolak menyetujui apapun kecuali seluruh anggota OPEC bergabung menjalankan pembekuan produksi (oil freeze) termasuk Iran. Iran sendiri tidak menghadiri pertemuan tersebut.
"Ada ekspektasi kenaikan minyak seiring dengan dilakukannya oil freeze. Dengan tidak adanya resolusi, hal ini semakin menambah sentimen negatif bagi harga minyak, komoditas, dan komoditas mata uang," jelas Mark Lister, head of private wealth research Craigs Investment Partners di Wellington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News