Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Hal ini akan mendukung percepatan target Net Zero Emission pada 2050, karena sektor yang memiliki unit karbon positif akan mendapat insentif dari skema perdagangan karbon.
Selain itu, menurut Taufik, perdagangan karbon juga bermanfaat membuka peluang ekonomi baru bagi negara yang berpartisipasi, terutama bagi Indonesia yang diperkirakan menyumbang 75% sampai 80% persen kredit karbon dunia.
Hal tersebut membuat perdagangan karbon dapat memberikan kontribusi hingga lebih dari US$ 150 miliar untuk perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Gelar RUPS, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Bagikan Dividen US$ 30 Juta
PGEO berharap, dalam penerapannya, mekanisme bursa karbon harus menjunjung transparansi dan akuntabilitas dalam proses penghitungan emisi dan alokasi karbon kredit serta melibatkan perusahaan energi geothermal dan pemangku kepentingan dalam proses perancangan dan implementasi bursa karbon.
Hal ini diperlukan agar mekanisme bursa karbon tercapai keadilan bagi semua pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News