kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persediaan minyak mentah AS turun, harga minyak naik tipis


Kamis, 21 Mei 2020 / 08:26 WIB
Persediaan minyak mentah AS turun, harga minyak naik tipis
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis pada Kamis (21/5). setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun lagi.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak naik tipis pada Kamis (21/5). setelah data menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun lagi. Ini meredakan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak, meskipun masih ada kekhawatiran atas kejatuhan ekonomi global dari pandemi corona yang membatasi kenaikan harga minyak.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli diperdagangkan naik 17 sen atau 0,5% menjadi US$ 35,92 per barel pada 0024 GMT.

Baca Juga: Isi risalah pertemuan The Fed: Stimulus berlanjut, tidak ada rencana bunga negatif

Sementara harga inyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2020 naik 4 sen atau 0,1% menjadi US$ 33,53 per barel.

Persediaan minyak mentah AS turun 5 juta barel di pekan lalu, menurut data Administrasi Informasi Energi (EIA). Sementara stok minyak AS di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 5,6 juta barel.

Tanda-tanda bahwa tekanan penyimpanan minyak WTI mereda adalah positif untuk harga. Laporan terbaru menunjukkan penurunan stok lebih kepada faktor pasokan daripada permintaan produk yang meningkat," kata Capital Economics dalam catatan yang dikutip Reuters.

Harga minyak akhir-akhir ini didorong data pengiriman yang menunjukkan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan sekutu lainnya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, mematuhi janji mereka untuk memotong produksi 9,7 juta barel per hari (bpd).

Namun, masih ada kekhawatiran tentang kejatuhan ekonomi akibat pandemi corona, terutama di Amerika Serikat sebagaiĀ  konsumen minyak terbesar dunia.

Baca Juga: Rencana stimulus The Fed mengangkat indeks bursa Wall Street

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×