kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Persaingan Emiten Operator Telekomunikasi Berlanjut, Cek Rekomendasi ISAT, EXCL, TLKM


Minggu, 02 Maret 2025 / 19:50 WIB
Persaingan Emiten Operator Telekomunikasi Berlanjut, Cek Rekomendasi ISAT, EXCL, TLKM
ILUSTRASI. Emiten operator telekomunikasi seperti ISAT, EXCL dan TLKM masih akan menghadapi persaingan harga dalam dua tahun ke depan.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

Secara keseluruhan, Niko memiliki peringkat Overweight (OW) pada sektor telekomunikasi dan terus mengevaluasi risiko dari lelang spektrum yang akan datang.

Niko menyarankan Buy untuk ISAT, TLKM dan EXCL masing-masing dengan target harga Rp 3.200 per saham, Rp 3.680 per saham, Rp 2.800 per saham.

Sementara itu, Aurelia mempertahankan rekomendasi Buy untuk ISAT dan EXCl dengan target harga masing-masing Rp 2.220 per saham dan Rp 2.820 per saham. Sedangkan, TLKM disarankan Hold dengan target harga Rp 2.750 per saham.

Adapun berikut rekomendasi saham emiten operator telekomunikasi dari beberapa analis lainnya. Simak rekomendasinya.

Baca Juga: Mayoritas Kinerja Emiten Konsumer Makin Manis, Cek Rekomendasi Analis

1.     PT Indosat Tbk (ISAT)

KB Valbury Sekuritas memproyeksi lonjakan penggunaan data tahun fiskal 2025 sebesar 11,1% yoy menjadi 17.965PB, melebihi perkiraan penggunaan data sebelumnya. Oleh karena itu, pendapatan ISAT diperkirakan tumbuh 6,6% yoy menjadi Rp 59,6 triliun di 2025, sejalan dengan arahan manajemen ISAT yang mengantisipasi pertumbuhan di kisaran menengah satu digit.

Neraca ISAT dan arus kas operasi yang kuat akan meminimalkan kebutuhan akan utang baru. Hal itu terlihat dari rata-rata utang menurun pada 2024 dibandingkan dengan tahun fiskal 2023, memperkuat disiplin keuangan perusahaan.

Biaya layanan ISAT mungkin naik menyusul percepatan ekspansi BTS dan upaya akuisisi pelanggan terutama di daerah pedesaan. Namun, prospek operasional dan keuangan yang kuat menggarisbawahi ketahanan ISAT di tengah meningkatnya biaya dan investasi yang lebih tinggi dalam perluasan jaringan.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 2.700

Analis KB Valbury Sekuritas, Steven Gunawan dalam riset 12 Februari 2025

 

Baca Juga: Sentimen Positif Dorong Saham Emiten Kesehatan di 2025, Cek Rekomendasi Analis

2.     PT XL Axiata Tbk (EXCL)

EXCL telah berhasil menjalani transformasi bisnis melalui akuisisi 750 ribu pelanggan pita lebar tetap atau fixed broad band (FBB) dari LinkNet, memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan internet (ISP) terbesar kedua di Indonesia dengan basis pelanggan melebihi 1 juta. EXCL terus meningkatkan sinergi strategisnya dengan LinkNet untuk memperluas kehadiran pasar di seluruh Indonesia.

Dengan First Media yang kini terintegrasi ke dalam ekosistem EXCL, perusahaan berada pada posisi yang tepat untuk menawarkan paket konvergensi seluler tetap yang sepenuhnya terkonvergensi. EXCL kini menghadirkan ekosistem hiburan yang komprehensif, yang menampilkan 149 saluran linier dengan konten beragam yang disesuaikan dengan berbagai preferensi pengguna.

Selain itu, merger usaha EXCL dengan PT Smartfren (FREN) dapat meningkatkan investasi strategis di kota-kota besar, optimalisasi saluran dan pengalaman digital yang unggul. Penggabungan usaha ini diharapkan selesai pada semester pertama tahun 2025, namun masih menunggu perkembangan selanjutnya.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 2.850

Analis MNC Sekuritas, Christian Sitorus dalam riset 13 Feberuari 2025

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Belum Kokoh, Cek Rekomendasi Saham-sahamnya

3.     PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

TSEL akan terus menarik pasar secara luas dengan ByU, merek pesaing lapis kedua untuk mempertahankan basis pelanggannya. Strategi ini telah mempersempit kesenjangan Yield Data dengan pesaingnya, memungkinkan TSEL untuk menyesuaikan penawaran, mempertahankan pengguna yang sensitif terhadap harga, serta mengoptimalkan campuran pelanggan.

Pendekatan multimerek ini juga menyiapkan panggung untuk ekspansi FMC, membuka keuntungan lebih lanjut melalui peluang penjualan silang (cross selling). Telkom tetap menjadi pemain terbaik FMC, dalam jangka menengah-panjang di Indonesia.

TSEL bersiap untuk momentum di FMC dengan memperkaya penagihan tunggal (single billing) dengan modul penggunaan data keluarga, modul rencana pengeluaran, serta memperkenalkan lebih banyak permutasi bundling di semester I-2025. Namun beberapa produk baru memerlukan biaya pemasaran yang dibebankan di awal.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 3.680

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis dalam riset 21 Februari 2025 

Selanjutnya: Mengenal Kampus BUMN dan Peluang Kerja Lulusannya, Mana yang Menawarkan Ikatan Dinas?

Menarik Dibaca: Taza Tampilkan Koleksi The Unfeigned di London Muslim Shopping Festival

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×