kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Permintaan ORI-012 diprediksi lebih dari Rp 20 T


Jumat, 11 September 2015 / 20:16 WIB
Permintaan ORI-012 diprediksi lebih dari Rp 20 T


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah bakal menawarkan surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI-012 mulai 21 September hingga 15 Oktober mendatang. Analis memprediksi permintaan yang masuk dapat melebihi target indikatif sebesar Rp 20 triliun.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Anil Kumar menduga, permintaan yang masuk bagi ORI-012 dapat melambung hingga Rp 25 triliun. Ada beberapa aspek ORI-012 yang dapat menjaring investor.

Pertama, Anil memprediksi investor ORI-09 yang tenggat waktunya tahun ini akan mereinvestasikan dananya ke surat utang ritel seri terbaru.

Kedua, ORI-012 diluncurkan oleh pemerintah yang notabene bebas risiko (risk free) sehingga lebih terjamin.

Ketiga, pajak atas kupon ORI-12 sebesar 15% lebih rendah ketimbang pajak bunga deposito.

“Investor ORI-012 berasal dari domestik. Pengaruh pelemahan rupiah tidak akan berpengaruh banyak ke minat atau daya beli investor. Korelasinya lebih ke inflasi dalam negeri,” tuturnya.

Inflasi Indonesia per Agustus 2015 mencapai 0,39%. Sehingga, besar peluang target inflasi sepanjang tahun 2015 yang dipatok 4% (±1%) dapat terwujud.

Kendati pemerintah menetapkan holding period selama dua bulan bagi ORI-012, Anil menerawang sentimen tersebut kecil imbasnya terhadap minat investor.

“Selama imbal hasil menarik tidak masalah. Perbedaan satu bulan terlalu pendek,” paparnya.

Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra menerawang, permintaan yang masuk bagi instrumen surat utang ritel tersebut dapat berkisar Rp 21 triliun – Rp 22 triliun. Sebab, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan per Juni 2015 mencapai Rp 1.539,51 triliun, naik 0,69% ketimbang posisi akhir tahun lalu di kisaran Rp 1.582,51 triliun.

Namun, lanjut Made, kecil peluang pemerintah akan menerbitkan ORI-012 melebihi target indikatif. Sebab, biaya dana (cost of fund) surat utang ini terbilang mahal. Dengan besaran kupon segitu, maka pemerintah bisa meluncurkan SUN dengan tenor hingga 15 tahun – 20 tahun.

Penetapan kupon ORI-012 akan dilakukan pada 17 September 2015. Sedangkan penjatahan surat utang berlangsung pada 19 Oktober 2015. Surat utang ini akan meluncur pada 21 Oktober 2015. Investor bisa memesan ORI-012 melalui 21 agen penjual yang telah ditunjuk. Agen terdiri dari 17 bank dan empat sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×