kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,99   -29,74   -3.21%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan lelang sukuk tembus Rp 13,25 triliun


Selasa, 05 April 2016 / 22:21 WIB
Permintaan lelang sukuk tembus Rp 13,25 triliun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Investor getol berburu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada lelang Selasa (5/4). Ini terlihat dari jumlah penawaran yang menembus Rp 13,25 triliun. Walaupun, pemerintah hanya menyerap dana sebesar Rp 5,78 triliun.

Meski demikian, jumlah dana yang diserap masih di atas target indikatif yang dipatok Rp 4 triliun. Serta, lebih tinggi dari penyerapan lelang sebelumnya yaitu sekitar Rp 4,18 triliun dari total penawaran yang masuk mencapai Rp 10,88 triliun.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, dana yang diserap berasal dari lima seri sukuk yang ditawarkan. Rinciannya, seri SPN-S 06102016 memenangkan dana Rp 500 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 5,62% dan imbalan diskonto. Instrumen tersebut menghimpun penawaran Rp 1,71 triliun dengan yield terendah 5,56% dan yield tertinggi 6,25%.

Kedua, PBS006 menyerap dana Rp 750 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,74% dan imbalan 8,25% . Seri tersebut mendulang penawaran Rp 2,18 triliun dengan yield terendah 7,71% dan yield tertinggi 8,06%.

Ketiga, PBS009 menyerap dana sebesar Rp 2,26 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,51% dan imbalan 7,75%. Efek tersebut mengoleksi penawaran Rp 4,82 triliun dengan yield terendah 7,43% dan yield tertinggi 7,9%.

Keempat, PBS011 memenangkan Rp 610 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8% dan imbalan 8,75%. Surat utang tersebut mencetak penawaran Rp 2,17 triliun dengan yield terendah 8% dan yield tertinggi 8,31%.

Kelima, PBS012 yang dimenangkan sebesar Rp 1,66 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,3% dan imbalan 8,87%. Sukuk tersebut menghimpun penawaran Rp 2,35 triliun dengan yield terendah 8,28% dan yield tertinggi 8,75%.

Ariawan, Fixed Income Analyst PT BNI Securities menilai, tawaran yield yang diminta investor cukup rendah. Wajar apabila pemerintah memanfaatkan momentum tersebut dengan menerbitkan sukuk di atas target indikatif. "Besaran yield yang diminta cukup rendah di semua seri sukuk," imbuhnya.

Adapun, tingginya jumlah penawaran yang masuk karena tren pasar obligasi yang cenderung positif dalam kurun beberapa hari terakhir. Katalis positif bersumber dari rilis data infasi Indonesia per Maret 2016 yang terjaga di level rendah, sebesar 0,19%.

Apalagi pelaku industri keuangan non perbankan dipacu untuk memarkirkan dana pada Surat Berharga Negara (SBN). "Likuiditas sukuk di pasar sekunder juga cenderung terbatas. Makanya investor dana pensiun, asuransi dan sebagainya memanfaatkan lelang untuk masuk ke sukuk negara," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×