kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Lahan Industri Berpotensi Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Berikut


Minggu, 17 April 2022 / 11:13 WIB
Permintaan Lahan Industri Berpotensi Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Berikut
ILUSTRASI. Foto udara sebuah?kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/1/2022). Permintaan Lahan Industri Berpotensi Meningkat, Simak Rekomendasi Saham Berikut


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

1. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Sepanjang 2021, SSIA tercatat membukukan kenaikan rugi bersih dari Rp 87,54 miliar menjadi Rp 200,21 miliar. Namun, diproyeksikan tahun ini kinerjanya akan membaik seiring dengan naiknya penjualan lahan.

Pada tahun ini, SSIA menargetkan penjualan lahan seluas 80 ha, atau naik delapan kali lipat dari penjualan 2021 yang hanya 10 ha. Penjualan akan difokuskan pada lahan di Subang Smartpolitan 960 ha) dan Suryacipta City of Industry di Karawang (20 ha).

Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura merekomendasikan untuk beli saham SSIA dengan target harga Rp 570 per saham.

2. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).

DMAS menjadi emiten kawasan industri yang masih bisa membukukan laba bersih sepanjang 2021, walaupun angkanya mengalami penurunan dibanding 2020. Tercatat, DMAS mengantongi pendapatan Rp 1,44 triliun dengan laba bersih Rp 715 miliar.

Pada tahun ini, dengan kenaikan permintaan lahan untuk data centre, DMAS menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,8 triliun, atau sedikit lebih tinggi dibanding 2021 yang sebesar Rp 1,76 triliun. 

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto merekomendasikan beli saham DMAS dengan target harga Rp 230 per saham.

 

Baca Juga: Pendapatan dan Laba MNC Digital (MSIN) Kompak Naik pada Tahun 2021

3. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).

Sepanjang 2021, BEST berhasil menjaga keseimbangan arus kas yang tercermin dari posisi arus kas sebesar Rp 560 miliar dengan net gearing ratio yang terjaga di 0,25x. Pada tahun ini, strategi utama BEST akan berfokus pada menangkap tumbuhnya permintaan lahan dari sektor high tech. Adapun, BEST optimistis menargetkan marketing sales pada tahun ini bisa mencapai 20 ha.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa merekomendasikan untuk beli saham BEST dengan target harga Rp 160 per saham.

4. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

Sepanjang 2021, KIJA berhasil mencatatkan marketing sales sebesar Rp 1,42 triliun, melampaui target yang dipasang, yakni Rp 1,4 triliun. Sementara pada tahun ini, KIJA menargetkan marketing sales bisa mencapai Rp 1,7 triliun. Diproyeksikan, Rp 700 miliar akan datang dari bangunan industri di Cikarang Dry Port, lalu Rp 600 miliar dari penjualan lahan di Kendal, dan Rp 400 miliar dari penjualan perumahan komersial di Cikarang dan lainnya.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan speculative buy untuk saham KIJA dengan level support di Rp 169 dan level resistance di Rp 175. KIJA disebut masih berada pada fase sideways dalam jangka pendeknya dan pergerakannya pun masih tertahan oleh MA20. 

Selama tidak terkoreksi ke bawah supportnya, Herditya memperkirakan KIJA berpeluang menguat, nampak MACD yang masih bergerak di area positif dengan kecenderungan pergerakannya melandai menyempit, kemudian dari Stochastic yang masih berada di area netral dan diperkirakan bergerak ke area overboughtnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×