kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Permintaan India dan China membayangi batubara


Kamis, 14 April 2016 / 20:03 WIB
Permintaan India dan China membayangi batubara


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga batubara sedikit bertenaga di tengah optimisme perbaikan ekonomi China. Meski demikian, pergerakan harga ke depan masih dibayangi oleh lemahnya permintaan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (14/4) harga batubara kontrak pengiriman Juli 2016 di ICE Future Exchange menguat 0,5% ke level US$ 48,35 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, batubara menguat 0,3%.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Trade Point Futures mengatakan, harga batubara turut terangkat bersama komoditas lainnya setelah data neraca perdagangan China bulan Maret mencatat angka surplus sebesar US$ 29,9 juta. Angka ekspor naik 11,5% sedangkan impor turun 7,6%. "Meski impor turun, tetapi impor komoditas naik termasuk komoditas tambang," ujarnya.

Meski demikian, sentimen ini hanya dapat mengangkat harga batubara dalam jangka pendek. Analis Bloomberg Intelligence, Andrew Cosgrove dalam riset memaparkan, pelemahan yuan dan rendahnya harga batubara termal memicu aksi penambahan stok di pelabuhan batubara China sejak pertengahan Februari lalu.

Cadangan batubara naik hampir 2 juta metrik ton sejak posisi terendah di pertengahan kuartal pertama yakni 12,5 juta ton. Kenaikan ini bisa terus berlanjut jika badan arbitrase terus mendukung pembelian melalui kargo laut.

Cadangan batubara oleh perusahaan milik negara di China sendiri sudah lebih dari 100 juta ton. Impor batubara termal China pada kuartal pertama tahun ini turun 15%, melanjutkan penurunan sebesar 32% di tahun 2015.

Sementara di India, impor batubara termal kemungkinan akan mulai berkurang dalam beberapa bulan ke depan. Hal tersebut disebabkan oleh permintaan yang mulai surut serta persediaan batubara untuk pembangkit listrik yang telah mencapai level tertinggi pada awal April.

Di kuartal I-2016, stok batubara melonjak hampir 30% atau 9 juta ton menjadi 39 juta ton dibanding kuartal sebelumnya. Sementara jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, stok meningkat lebih dari 50%.

Deddy melihat, kondisi pasar batubara tahun ini tidak akan berbeda jauh dari tahun lalu. "Potensi harga batubara akhir tahun masih akan tetap bergulir di kisaran US$ 45 - US$ 50 per metrik ton," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×