Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yakin likuiditas perusahaan saat ini masih aman. Ini terjadi walaupun Jasa Marga telah melunasi obligasi global berdenominasi rupiah alias Komodo Bond yang jatuh tempo pada bulan Desember 2020 lalu.
Asal tahu saja, pada 2018 silam, JSMR telah menerbitkan Komodo Bond dengan nilai Rp 4 triliun. Corporate Finance Group Head JSMR Eka Setya Adrianto mengatakan, perusahaan telah melunasi surat utang tersebut dengan dana yang berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Hingga kini, perusahaan pelat merah ini masih belum memiliki rencana untuk kembali menerbitkan obligasi global rupiah. "Untuk saat ini belum perlu karena dari dalam negeri baik perbankan dan capital market masih mencukupi," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (6/1).
Adri menambahkan, anggota indeks Kompas100 ini, belum membutuhkan likuiditas dalam jumlah besar. Pasalnya perusahaan masih fokus memperkuat struktur modal dan likuiditas di tengah pandemi ketimbang melakukan ekspansi.
Baca Juga: LinkAja dukung Jasa Marga uji coba pembayaran tol nirsentuh
Lagi pula, likuiditas JSMR saat ini masih cukup aman dengan standby loan mencapai Rp 3,8 triliun yang bisa ditarik sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
Masalah likuiditas di tubuh JSMR pun tergolong aman dengan adanya rencana pembentukan lembaga pendanaan sovereign wealth fund (SWF). "Dengan adanya SWF maka akan menambah investor yang ada di Indonesia, tentunya itu baik bagi Jasa Marga dalam rangka pemenuhan pendanaan khususnya ekuitas," jelas dia.
Adri bilang, saat ini JSMR masih mendiskusikan ruas tol mana yang berpotensi masuk dalam pendanaan SWF, dengan prinsip membuka semua peluang investasi. Adapun di tahun ini ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dari Cinere hingga Cengkareng diharapkan bisa selesai di tahun ini dan segera beroperasi.
Adapun per kuartal III-2020, JSMR tercatat memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 5,04 triliun. Di periode yang sama Jasa Marga juga tercatat memiliki rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) sebesar 3,3 kali. Selama 2020 ini, Jasa Marga berkomitmen untuk mempertahankan DER maksimum 5 kali.
Secara rinci, jumlah liabilitas jangka pendek Jasa Marga tercatat sebesar Rp 22,73 triliun, dan liabilitas jangka panjang Rp 56,62 triliun. Sedangkan ekuitas Jasa Marga tercatat sebesar Rp 24,11 triliun.
Di akhir 2020, Jasa Marga juga tercatat telah melakukan pembayaran bunga obligasi XIV Seri JM-10 Tahun 2010 ke 40 sebesar Rp 1 triliun. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pembayaran obligasi ini dilunasi dengan penerbitan obligasi berkelanjutan senilai Rp 2 triliun pada September 2020 kemarin.
Baca Juga: Jasa Marga: Volume lalin ke Jakarta turun 2,2% dibandingkan lalin new normal
Selain itu, pada pertengahan Oktober 2020 JSMR juga telah menerbitkan Surat Berharga Komersial (SBK) dengan nilai Rp 566 miliar.
Jasa Marga juga telah mendapatkan pinjaman dari Bank Danamon sebesar Rp 1 triliun dengan tenor 3 tahun, dan perjanjian pembiayaan musyarakah sebesar Rp 1 triliun dengan tenor 3 tahun. Selain mendapatkan pinjaman, Jasa Marga juga telah melakukan pencairan fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia sebesar Rp 500 miliar.
Selanjutnya: Sri Mulyani: Sepanjang 2020 penerimaan pajak minus 19,7%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News