kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Perkembangan perang dagang mendominasi pergerakan rupiah sepekan ini


Jumat, 30 Agustus 2019 / 18:23 WIB
Perkembangan perang dagang mendominasi pergerakan rupiah sepekan ini
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan kondisi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China menjadi faktor utama penggerak nilai tukar rupiah dalam sepekan ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/8),  di pasar spot, rupiah tercatat menguat 0,28% ke Rp 14.198 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah juga menguat 0,11%.

Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah kompak tercatat menguat 0,11% ke 14.237 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah menguat 0,08%.

Baca Juga: BI: pergerakan nilai tukar hingga minggu keempat Agustus 2019 masih stabil

Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, pergerakan rupiah sepekan ini seiring dengan perkembangan kondisi perang dagang AS dan China.

Di awal pekan, AS dan China gencar melempar tambahan tarif impor dan membuat nilai tukar rupiah tertekan terhadap mata uang the greenback.

Namun, rupiah berbalik arah, jadi menguat dalam dua hari terakhir karena kondisi perang dagang AS dan China mulai mereda, sejak kedua negara sepakat untuk melakukan perundingan kembali di September.

Baca Juga: Kendati diwarnai isu perang dagang, rupiah berhasil menguat dalam sepekan

Fikri memproyeksikan sentimen eksternal akan lebih kuat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah di pekan depan dari pada sentimen internal. "Perang dagang masih akan membayangi pergerakan rupiah di pekan depan," kata Fikri.

Jika dalam perundingan AS dan China berjalan baik dan menghasilkan titik temu, Fikri memproyeksikan rupiah berpoteni terapresiasi di rentang Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.200 per dolar AS untuk sepekan depan.

Namun, jika perundingan AS dan China tak berujung damai Fikri memproyeksikan rupiah bisa depresiasi ke rentang Rp 14.250 per dolar AS hingga Rp 14.350 per dolar AS.

Baca Juga: BI yakin inflasi hingga akhir tahun ada di bawah 3,5%, berikut alasannya

Sementara, sentimen internal yang akan muncul di pekan depan dan berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah adalah data inflasi serta defisit transaksi berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×