kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.413   -64,00   -0,39%
  • IDX 7.838   90,58   1,17%
  • KOMPAS100 1.097   12,98   1,20%
  • LQ45 801   6,16   0,77%
  • ISSI 267   3,46   1,31%
  • IDX30 416   3,51   0,85%
  • IDXHIDIV20 482   3,77   0,79%
  • IDX80 121   1,03   0,85%
  • IDXV30 133   1,37   1,04%
  • IDXQ30 134   0,98   0,74%

Aneka Tambang (ANTM) Kembangkan Smelter Nikel untuk Bahan Baku Baterai EV


Jumat, 12 September 2025 / 09:25 WIB
Aneka Tambang (ANTM) Kembangkan Smelter Nikel untuk Bahan Baku Baterai EV
ILUSTRASI. Fasilitas pengolahan nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus memperlihatkan komitmennya untuk terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus memperlihatkan komitmennya untuk terlibat dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Melalui kolaborasi dengan konsorsium CBL (CATL, Brunp, dan Lygend), ANTM bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) membangun smelter untuk menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Aneka Tambang, Arianto S. Rudjito, mengatakan, ANTM bersama konsorsium CBL tengah memproses pembangunan smelter Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) di Buli, Halmahera Timur.

ANTM menggenggam 40% kepemilikan saham dalam proyek tersebut.

Baca Juga: Kinerja Segmen Nikel Aneka Tambang (ANTM) Naik, Sumbang Laba Hingga Rp 3,53 Triliun

"Proyek ini sudah groundbreaking dan sekarang sedang di tahap finalisasi pemilihan EPC (Engineering, Procurement, Construction) dan persiapan injeksi setoran biaya pertama," ujar dia dalam paparan publik, Kamis (11/9).

Proyek smelter RKEF ini bernilai investasi sekitar US$ 1,4 miliar dan akan menghasilkan 80.000 nickel pig iron (NPI) per tahun.

Proses konstruksi dijadwalkan akan dimulai akhir September 2025 dan penyelesaiannya pada akhir 2026. Adapun tahap Commercial Operation Date (COD) ditargetkan berlangsung pada 2027 mendatang. 

 

Masih bersama konsorsium CBL, ANTM akan menggarap proyek smelter High Pressure Acid Lead (HPAL) yang juga berlokasi di Buli, Halmahera Timur. Di sini, ANTM menggenggam kepemilikan saham sebesar 30%.

Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Antam Ingatkan: Waspada Emas Murah di Situs Palsu

Proyek ini bernilai investasi sekitar US$ 1,9 miliar dan akan menghasilkan 50.000 ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun.

Arianto menyebut, saat ini proyek smelter HPAL tersebut sedang dalam tahap penilaian akhir sebelum berlanjut ke fase investasi pertama yang akan berlangsung pada akhir 2025 atau awal 2026.

"Proses konstruksi ditargetkan selesai pada 2028, sedangkan COD pada tahun yang sama," imbuh dia.

Dia menambahkan, produk NPI dan MHP yang dihasilkan oleh kedua smelter tadi akan menjadi suplai untuk pabrik pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik yang juga berada di Halmahera Timur.

Setelah itu, prekursor baterai tersebut dibawa ke Karawang, Jawa Barat yang menjadi lokasi pabrik pembuatan cell baterai kendaraan listrik. 

Baca Juga: Antam Cetak Rekor Penjualan Emas dan Nikel Tertinggi Sepanjang Sejarah di Kuartal II

"Ke depannya, kami dan konsorsium CBL juga akan membangun pabrik daur ulang baterai," kata Arianto.

Lantas, ekspansi yang dilakukan ANTM bersama konsorsium CBL ini selaras dengan aspirasi pemerintah yang hendak membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik yang lengkap dari hulu sampai hilir.

Selanjutnya: Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Terbang Tinggi!

Menarik Dibaca: Daftar Promo Fore Coffee September 2025, Pakai My Fore Plan Ongkir Mulai Rp 2.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×