Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
Di Eropa, data mengenai PMI services, manufacturing dan composite juga ditunggu oleh pasar. Data selanjutnya adalah penjualan ritel yang diperkirakan mengalami penurunan cukup dalam akibat adanya lockdown. Namun, di sisi lain beberapa negara di Eropa akan memulai pelonggaran lockdown secara bertahap. Pembukaan aktivitas inilah yang akan sedikit meredakan pasar.
Di China, data ekonomi juga ditunggu oleh pasar. Nico memprediksi data PMI composite dan services di negara ini akan mengalami perbaikan dari sebelumnya. Data ini akan diikuti juga oleh kondisi ekspor-impor dan diprediksi bahwa neraca dagang masih berpotensi mengalami sedikit penurunan.
Baca Juga: Bursa Global berada di zona hijau sepanjang April, bagaimana posisi IHSG?
Di Indonesia, angin segar datang dari pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 yang diprediksi masih tumbuh secara tahunan, meski akan mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Selain itu, data cadangan devisa yang akan diumumkan pekan depan diperkirakan mengalami penurunan akibat intervensi yang dilakukan oleh BI. Namun, sama seperti pasar global, sentimen positif masih meliputi para pelaku pasar karena adanya vaksin yang berpotensi menyembuhkan Covid-19.
Dus, Nico memprediksi selama Mei 2020 IHSG akan bermain direntang 4.415-4.755.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News