Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah kembali perkasa meninggalkan level Rp 13.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot, Senin (3/10) rupiah ke level Rp 12.983 per dollar AS atau menguat 0,45% dari penutupan pekan lalu Rp 13.042 per dollar AS.
Pengamat ekonomi dan pasar uang Farial Anwar mengatakan, penguatan rupiah awal pekan lalu masih didominasi faktor internal.
"Dana repatriasi yang masuk ke kas negara dalam jumlah besar pada hari terakhir penutupan periode pertama amnesti pajak membantu penguatan rupiah di level 12.000 pekan lalu," ucap dia.
Farial juga menilai pemangkasan BI 7-day reverse repo rate masih menjadi katalis pendongkrak rupiah. Apalagi jika bank-bank umum turut membantu menurunkan bunga pinjaman.
Selanjutnya sentimen juga datang dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis laju inflasi September 2016 tercatat sebesar 0,22%. Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai tingkat laju inflasi September, masih sesuai harapan.
Kondisi berbeda terjadi pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah. Pagi ini, kurs JISDOR menunjuk ke posisi 13.010, melemah dari level 12.998 pada Jumat (30/9) lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News