kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan Saham Emiten Baru 2022 Tak Selalu Naik, Ini Penyebabnya


Kamis, 17 Maret 2022 / 06:55 WIB
Pergerakan Saham Emiten Baru 2022 Tak Selalu Naik, Ini Penyebabnya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Beda halnya jika valuasi yang ditawarkan lebih murah dari kompetitornya. Menurut Azis, mungkin harga saham emiten-emiten tersebut akan terus naik apalagi jika didorong prospek perusahaan yang bagus, seperti ADMR.

Meskipun begitu, menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, pergerakan harga saham-saham yang baru IPO ini justru lebih mencerminkan penawaran dan permintaan pasar yang sesungguhnya. Pergerakannya juga tidak terlalu liar kalau naik dan ada waktu melemahnya terlebih dahulu.

Prospek ke depan

Wisnu berpendapat, prospek emiten-emiten ini ke depannya akan dipengaruhi realisasi kinerja setelah IPO, apakah jadi lebih bagus, sama saja, atau justru memburuk. Investor juga akan mencermati penggunaan dana IPO, apakah digunakan sesuai tujuan yang dijanjikan atau tidak.

Faktor lain yang dapat mendukung prospek emiten yang baru IPO ada kondisi ekonomi yang membaik serta katalis-katalis positif bagi sektor bisnisnya.

Baca Juga: Sumber Tani Agung Resources (STAA) Dorong Hilirisasi Sawit

Saat ini, Wisnu masih bersikap wait and see terhadap saham-saham yang baru IPO karena perlu melihat perkembangan kinerjanya terlebih dahulu. Apalagi, menurutnya, mayoritas emiten IPO memiliki rekam jejak kinerja fundamental yang belum konsisten mengalami kenaikan

Bernada serupa, Azis mengatakan, prospek saham-saham yang baru IPO ke depannya tergantung prospek dari masing-masing sektor serta strategi perusahaan untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik. Kenaikan harga saham IPO juga tergantung bagaimana market maker.

Untuk saat ini, Azis belum bisa merekomendasikan saham-saham IPO karena pergerakan harganya masih fluktuatif serta secara fundamental belum dapat dianalisis. "Akan tetapi, jika memang investor tertarik pada saham IPO ini bisa melakukan wait and see serta memanfaatkan momentum kenaikan," ucap dia.

William juga menilai, perlu ada sentimen khusus dari emiten tersebut untuk dapat mengangkat harga sahamnya. "Pasalnya, saham IPO umumnya diragukan pergerakan jangka panjangnya. Investor lebih sering melakukan trading di saham-saham ini," kata William.

Baca Juga: Gojek Tokopedia Akan IPO Saham GOTO, Cek Saran Analis dan Cara Membelinya

Saat ini, William melihat pergerakan menarik pada NANO dan ENAK karena berpotensi naik. Kedua saham ini juga dipilih sebab memiliki grafik dan likuiditas yang menarik.

Menurut William, ENAK bisa dibeli di harga saat ini dengan target harga terdekat di Rp 900 per saham. Sementara itu, NANO sebaiknya dibeli setelah terkoreksi terlebih dahulu ke Rp 147 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×