Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah jatuh cukup dalam akhir pekan lalu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kembali menguat awal pekan ini. Analis melihat harga komoditas energi tersebut tengah masuk ke dalam fase konsolidasi.
Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan secara teknikal saat ini posisi indikator moving average (MA) yang cukup beragam menunjukkan jika sebenarnya harga minyak WTI tengah masuk dalam fase konsolidasi. Harganya berada di bawah garis moving average (MA) 50 tetapi sudah di atas garis MA 100 dan MA 200.
"Kemungkinan masih akan konsolidasi sampai Rabu (14/2),"
Menurutnya, pelaku pasar masih bersikap wait and see sejumlah data terkait minyak yang akan dirilis. Malam nanti (12/2) OPEC akan menyampaikan laporanan bulanannya. Kemudian pada Selasa (13/2) American Petroleum Institute (API) merilis tingkat persediaan minyak di Amerika Serikat (AS). Pada Rabu (14/2), giliranĀ Energi Information and Aministration (EIA) akan merilis data cadangan minyak AS.
Sementara itu, beberapa indikator lainnya terlihat memberikan sinyal koreksi. Indikator moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area negatif. Indikator stochastic berada di wilayah oversold level 49. Begitu juga indikator relative strength index (RSI) di level 38.
"Kemungkinan pada Selasa (13/2), harga minyak akan bergerak di kisaran US$ 58,30 - US$ 60,40 dan sepekan berikutnya di rentang US$ 61,65 - US$ 57,20 per barel," terang Deddy.
Sementara itu, analis PT Monex Investindo Futures Faisyal memperkirakan harga minyak pada Selasa (13/2) akan mengalami terkoreksi karena menanti data cadangan minyak yang akan dirilis American Petroleum Institute (API). Jika menunjukkan adanya kenaikan maka harga berpotensi tertekan.
"Besok (13/2) kemungkinan harga melemah di kisaran US$ 59 - US$ 62 per barel dan sepekan berikutnya melanjutkan pelemahan di area US$ 57 - US$ 65 per barel," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News