Reporter: Olfi Fitri Hasanah, Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
Menyebar risiko
Produk-produk ETF Indo Premier masih mendominasi. Direktur Utama Indo Premier Investment Diah Sofiyanti menuturkan, produk ETF milik Indo Premier menorehkan kinerja yang cukup baik dalam beberapa periode.
Akan tetapi, ia menyarankan investor waspada karena kinerja produk ETF juga bisa mengalami pasang dan surut.Diah memberi contoh, saat ini ETF sektor keuangan sedang cemerlang. Namun nanti akan ada fase di mana sektor keuangan sedang lesu karena berbagai alasan. Jadi, mustahil kalau suatu produk, apalagi yang sektoral, akan selalu on top kinerjanya, pasti ada jatuh bangun, cetus dia.
Untuk meminimalisasi risiko, Indo Premier berupaya menyebar risiko sedalam-dalamnya. Salah satunya dengan membuat variasi produk ETF sektoral, seperti infrastruktur, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan konsumsi.
Dari sembilan produk yang ada, Indo Premier berhasil menghimpun total dana kelolaan hingga Rp 4,55 triliun sampai Senin (29/5) atau tumbuh 39,14% sejak akhir 2016. AUM tersebut bersumber dari sekitar 60 investor institusi dan 300 investor ritel.
Soni Kusumo Wibowo, Direktur Bahana TCW Investment Management, menilai, produk ABF IBI Fund menerapkan strategi pasif. Tapi pihaknya optimistis, produk tersebut bisa mencetak kinerja positif. "Kami menjaga tracking error di bawah rolling basis selama tiga tahun," kata dia akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News