kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

ETF Indonesia Financial Mengincar Imbal Hasil 25%


Rabu, 19 November 2014 / 08:06 WIB
ETF Indonesia Financial Mengincar Imbal Hasil 25%
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (3/6) di Pegadaian Kompak Naik. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Investor kedatangan instrumen investasi exchange traded fund (ETF) anyar. PT Indo Premier Investment Management (IPIM) akan menawarkan produk bertajuk ETF Indonesia Financial mulai 19 November 2014.

Produk reksadana yang diperdagangkan di bursa ini sudah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 12 November 2014. Sesuai namanya, ETF ini memiliki aset dasar saham-saham sektor keuangan.

Menurut Direktur Indo Premier Investment Management Diah Sofiyanti, porsi saham sektor keuangan bisa mendominasi 98% total dana kelolaan ETF Indonesia Financial. "Namun bisa turun jadi 80% jika pasar tak kondusif," paparnya, kemarin. Pertimbangan memilih sektor keuangan sebagai aset dasarnya karena kinerja sektor ini cukup baik sepanjang 2014.

Sejak akhir tahun 2013 hingga Senin (17/11), kinerja saham sektor keuangan telah naik 30,62%, kedua tertinggi setelah properti dan konstruksi. Diah optimistis, kinerja positif ini berlanjut hingga akhir tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya. Katalis utamanya masih dari visi dan misi Presiden Joko Widodo yang mengutamakan pembangunan infrastruktur. "Ini akan ikut menyokong emiten sektor keuangan. Sebab, pembiayaan infrastruktur salah satunya berasal dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya," paparnya.

Ia menargetkan, ETF anyar ini bisa mendulang dana kelolaan Rp 100 miliar pada setahun pertama diterbitkan. Imbal hasil tahun pertama ditargetkan sekitar 15%-25%. Produk ini akan lebih menyasar investor institusi. Jika investor membeli di pasar primer, minimal pembeliannya berupa 1 basket atau setara 100.000 unit penyertaan. Harga perdana per unit penyertaan sebesar Rp 500. Jadi, investor harus menyiapkan kocek minimal Rp 50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×