Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Bitcoin sudah naik sekitar 47.4% bahkan pernah menyentuh harga all time high nya di bulan November dengan harga hampir Rp 1 Miliar/1 Bitcoin. Ini menandakan bahwa Bitcoin adalah aset kripto yang baik untuk investasi jangka panjang
Ethereum
Tidak hanya soal Bitcoin, Oscar juga membahas perihal kripto market cap terbesar setelah Bitcoin, yaitu Ethereum. Seperti yang sudah diketahui Ethereum sudah berevolusi menjadi Ethereum 2.0. Dengan evolusi Ethereum 2.0, kecepatan, efisiensi, dan skalabilitas jaringan Ethereum pun semakin meningkat sehingga dapat memproses lebih banyak transaksi dan mengurangi kemacetan.
Baca Juga: Pasar Takar Mario Draghi Lepas Posisi Perdana Menteri, Yield Obligasi Zona Euro Naik
“Secara teknologi, harga, dan ekosistem sebenarnya Ethereum sudah mengungguli Bitcoin. Ethereum itu bagus ekosistemnya juga luar biasa dan dipakai di dunia institusi juga. Tapi yang jadi masalah apakah Ethereum akan bisa scale up lagi atau tidak untuk menurunkan biaya transaksinya karena biaya gas dari Ethereum ini adalah kuncinya. Jika di tahun 2022 pengembang dari Ethereum ini bisa menurunkan gas fee nya saya kira ada kemungkinan bahwa Ethereum bisa meng off lap Bitcoin,” ujar Oscar.
Berdasarkan data market Indodax pada Hari Rabu tanggal 28 Desember 2021, Ethereum menyentuh di kisaran angka 58 juta rupiah/1 ETH. Angka ini jika kita bandingkan dengan awal Januari 2021 dimana harga 1 ETH hanya berkisar 10 juta rupiah Saja, dapat kita simpulkan bahwa harga Ethereum sudah naik sekitar 480%. Kita dapat melihat bahwa performa Ethereum di tahun 2021 ini Sangat baik bahkan sempat menyentuh all time high nya di angka 68 juta pada bulan November 2021.
NFT dan Metaverse di Tahun 2022
Oscar melanjutkan, di tahun 2021 orang orang juga banyak yang membahas tren Metaverse dan juga NFT. Metaverse yang hype karena Facebook ini, membuat orang benar benar “hidup” di dalam dunia maya.
Menurut Oscar, tren NFT bergantung pada kesuksesannya Metaverse. Maka dari itu menurutnya, Metaverse sangat berperan besar terhadap NFT dan dunia kripto di tahun 2022.
“Kalau bicara soal Metaverse dan dunia sudah digital, uang nya tidak akan tersentral. Uangnya tentu akan digital dan terdesentralisasi. Itu akan menggerakkan kripto. Sama halnya dengan kita bicara soal NFT. Lukisan digital di NFT semahal apapun jika tidak ada fungsinya buat apa. Namun Jika kita hidup di dunia digital dan punya aset digital NFT yang harganya mahal tentu akan sangat berguna. Maka dari itu, menurut saya jika tren Metaverse ini bisa take off, maka NFT pun akan take off. Jika NFT tanpa adanya Metaverse hanya akan sebatas hype saja,” tambah Oscar.
Baca Juga: Mengenal Non-Fungible Token, Lengkap dengan Kegunaan NFT
Sebagai platform jual beli kripto terbesar dan terpercaya di Indonesia dengan 4,8 juta member lebih dan memiliki Bitcoin center di Jakarta dan Bali, Indodax terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia. Bitcoin dan aset kripto lainnya di Indodax bisa dimiliki oleh siapa saja dengan hanya merogoh kocek seharga Rp10 ribu saja.
“Dengan adanya kepercayaan dari member Indodax, di tahun 2022 Indodax berjanji akan memberikan support dan kinerja yang jauh lebih baik lagi. Di tahun 2022 ini kita lagi menyiapkan sebuah sistem yang baru di Indodax. Kita bekerja sangat maksimal di Indodax. Kita terus mengimprove sistem kita. Kita sangat optimis Indodax akan ada terobosan luar biasa di tahun 2022 nanti”, tutup Oscar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News