kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.293   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.195   -35,68   -0,49%
  • KOMPAS100 1.049   -6,63   -0,63%
  • LQ45 807   -5,56   -0,68%
  • ISSI 231   -0,59   -0,25%
  • IDX30 420   -2,77   -0,65%
  • IDXHIDIV20 493   -3,63   -0,73%
  • IDX80 118   -0,40   -0,34%
  • IDXV30 120   0,50   0,42%
  • IDXQ30 135   -1,38   -1,01%

Perdana Karya Perkasa (PKPK) Incar Pendapatan Rp 862,40 Miliar pada 2025


Selasa, 10 Juni 2025 / 14:54 WIB
Perdana Karya Perkasa (PKPK) Incar Pendapatan Rp 862,40 Miliar pada 2025
Paparan publik PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) berambisi meningkatkan kinerja keuangan dan operasionalnya pada 2025. Emiten ini juga yakin bisa mengatasi kendala cuaca yang memengaruhi aktivitas bisnis pertambangannya.

Direktur Utama Perdana Karya Perkasa Haryanto Sofian menyampaikan, pihaknya menargetkan dapat meraih pendapatan konsolidasikan sebesar Rp 862,40 miliar pada 2025 atau naik 252,26% year on year (yoy) dari realisasi pendapatan 2024 lalu sebesar Rp 244,82 miliar.

Proyeksi pendapatan ini mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAP) yang diperoleh anak usaha PKPK yakni PT Tri Oetama Persada (TOP). Dalam hal ini, produksi dan penjualan TOP diperkirakan sebesar 1,1 juta ton pada 2025.

Baca Juga: Usai Merugi, Perdana Karya Perkasa (PKPK) Bukukan Laba Rp 15,9 Miliar di 2024

TOP sendiri bergerak di bidang pertambangan batubara yang memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) di Kalimantan Tengah. PKPK memiliki saham TOP secara tidak langsung sebesar 69,96%.

Batubara yang dihasilkan oleh TOP memiliki kandungan kalori sebesar 4.200 GAR, di mana rata-rata harganya di kisaran US$ 47— US$ 48 per ton. “Jika target produksi dan penjualan terpenuhi, maka kami bisa memperoleh pendapatan lebih dari Rp 800 miliar dengan acuan harga batubara tersebut. Ini juga dengan asumsi kurs di level Rp 16.000,” ungkap Haryanto dalam paparan publik, Selasa (10/6).

PKPK percaya diri target kinerja tersebut bisa tercapai. Terlebih lagi, hingga bulan Mei 2025, produksi batubara PKPK telah menyentuh kisaran 300.000 ton. Alhasil, PKPK tinggal mengejar target produksi sebanyak 810.000 ton lagi dalam tujuh bulan tersisa tahun 2025.

Mulai Juni ini, PKPK juga berharap dapat melakukan pengiriman batubara yang telah diproduksinya sekitar 180.000 ton per bulan.

Manajemen PKPK juga menyadari bahwa faktor cuaca memainkan peran yang penting terhadap kelangsungan usaha emiten tersebut. PKPK sempat memperkirakan bulan Maret 2025 lalu cuaca sudah mulai kering, sehingga menandakan bahwa musim kemarau semestinya tiba. Namun, kenyataannya hingga bulan ini hujan masih sering melanda area operasional perusahaan tersebut.

Baca Juga: Perdana Karya Perkasa (PKPK) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp 15,9 Miliar pada 2024

“Tampaknya kemarau basah bakal terjadi sampai akhir tahun nanti,” tutur Haryanto.

Lantas, PKPK bakal lebih memaksimalkan produksi ketika bulan September dan Oktober nanti ketika kondisi cuaca diperkirakan lebih bersahabat. Adapun bulan November dan Desember diyakini akan menjadi periode musim penghujan di Indonesia, sehingga ada kemungkinan produksi batubara PKPK akan melambat.

Haryanto tidak membeberkan secara rinci besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal PKPK pada 2025. Yang jelas, capex yang disediakan PKPK akan digunakan untuk perbaikan jalan hauling di area pertambangan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi batubara perusahaan.

Selanjutnya: Harga Emas Dunia Tergelincir, Ada Sinyal Kemajuan Negosiasi Dagang AS-China

Menarik Dibaca: Incar Dividen dari Big Caps? Kesempatan Beli PGEO, MEDC dan UNVR sampai 13 Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×