kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perang dagang melunak, rupiah hari ini menguat ke bawah Rp 14.000 per dolar AS


Kamis, 12 September 2019 / 18:18 WIB
Perang dagang melunak, rupiah hari ini menguat ke bawah Rp 14.000 per dolar AS
ILUSTRASI. Rupiah


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan kembali terjadi pada kurs rupiah terhadap dolar AS hingga menyentuh level di bawah Rp 14.000 per dolar AS, pada penutupan perdagangan Kamis (12/9). Data Bloomberg menunjukkan rupiah berada di level Rp 13.994 per dollar AS atau menguat signifikan 0,47%.

Penguatan juga terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia yang menempatkan rupiah pada level Rp 14.052 per dollar AS atau menguat 0,08%.

Baca Juga: Seharian perkasa, rupiah hari ini ditutup di bawah Rp 14.000 per dolar AS

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa sentimen positif datang dari situasi perang dagang antara AS dan China yang kembali melunak. Hal ini dikarenakan China mengeluarkan 16 barang yang diimpor oleh AS dari daftar barang yang terkena biaya impor dari China.

Kebijakan ini pun dibalas oleh presiden AS Donald Trump dengan menunda kenaikan tarif impor. “Rencana awalnya yang diberlakukan pada 15 September diundur menjadi 15 Oktober,” ujar Lana.

Lana bilang tak hanya rupiah saja yang mengalami penguatan. Menurutnya, pada hari ini mata uang yang termasuk emerging market juga mengalami penguatan yang disebabkan kondisi perang dagang AS dan China ini melunak.

“Rupee India, won Korea, dan ringgit Malaysia juga menguat hari ini,” ucap Lana.

Baca Juga: IHSG ditutup terkoreksi 0,62% ke 6.342,17 perdagangan Kamis (12/9)

Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Garuda Berjangka Ibrahim. Ia bilang hal tersebut akibat perang dagang yang melunak akibat penundaan tarif impor.

Ibrahim juga mengatakan bahwa niat Trump menunda kenaikan tarif impor ini dikarenakan permintaan Wakil Perdana Menteri China, Liu He, dan fakta bahwa Republik Rakyat China akan merayakan hari jadi ke-70 tahun mereka.

“Langkah ini meredakan ketegangan antara kedua belah pihak saat mereka bersiap untuk pembicaraan langsung di Washington bulan depan,” ujar Ibrahim.

Selain itu, Ibrahim juga mengatakan ada sentimen positif datang dari dalam negeri. Ia bilang Bappenas sedang menyusun rencana pengembangan 10 kota metropolitan baru untuk mendukung pertumbuhan 5,7% sebagai target jangka panjang.

Baca Juga: Sore ini harga emas spot masih berkilau di US$ 1.503,60 per ons troi

“Oleh sebab itu, saat ini pemerintah menyusun road map rencana pembiayaan yang akan ditawarkan kepada pihak swasta untuk terlibat dalam pembiayaan,” ujar Ibrahim.

Ibrahim menilai sentimen-sentimen tersebut masih akan berpengaruh bagi pergerakan rupiah pada esok hari. Ia bilang mata uang garuda masih akan menguat walau terbatas di kisaran Rp 13.980 - Rp 14.060 per dollar AS.

Sebaliknya, Lana memprediksi rupiah bisa melemah terbatas. Alasannya, pergerakan rupiah hari ini sudah terlalu kuat sehingga secara teknikal akan menyebabkan koreksi. Ia memperkirakan pergerakan rupiah di akhir pekan ada di kisaran Rp 14.010 - Rp 14,030 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×