Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,22% pada perdagangan hari Kamis (22/8) ini ke level 6.239,24. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) nyatanya tidak membawa banyak perubahan bagi IHSG yang sudah dibuka melemah semenjak pagi tadi.
Transaksi pada hari ini pun masih didominasi oleh aksi jual asing yang mencapai Rp 334,46 miliar di keseluruhan pasar.
Baca Juga: Penurunan suku bunga membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi di saham
Analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan pelemah Indeks pada awal perdagangan dipengaruhi oleh sentimen ketidakpastian prospek suku bunga acuan AS dan sikap pejabat The Fed yang tidak kompak dalam ranah penurunan suku bunga.
“Pelemahan IHSG hari ini karena ketidakpastian atas prospek suku bunga acuan di AS serta peluang stimulus fiskal global. Ada beberapa pejabat yang menunjukkan ketidakkompakan soal penurunan suku bunga The Fed,” tutur Sukarno kepada Kontan.co.id.
Selain itu, hari ini perdagangan juga dipengaruhi oleh penurunan kembali suku bunga acuan BI yang diputuskan turun sebesar 25 basis point. Sayangnya sentimen positif ini tidak banyak membantu pergerakan IHSG yang masih ditutup melemah hingga akhir sesi 2 perdagangan.
Meski demikian, adanya sentimen ini menurut Sukarno membantu koreksi IHSG tidak lebih parah dan ditutup di level minus 0,22%.
Baca Juga: Bunga BI turun, IHSG merosot 0,22% ke level 6.239, Kamis (22/8)
Sentimen negatif IHSG hari ini yang dipengaruhi oleh suku bunga juga disampaikan oleh analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi.
Sementara pada perdagangan esok hari, IHSG akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global. Sukarno menyampaikan IHSG besok akan terpengaruh sentimen rilis data Loan Growth pada bulan Juli.
Sementara menurut Lanjar, investor akan menanti hasil pertemuan G7 dari perkumpulan 7 negara industri diantaranya AS, Jepang, German, Prancis, Inggris, Italia dan Kanada. Hasil penurunan suku bunga juga diharapkan dapat menjadi katalis positif yang mempengaruhi Indeks pada perdagangan esok hari.
Baca Juga: Menimbang untung-rugi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI)
Pada perdagangan esok hari, Lanjar memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung kembali tertekan dengan support resistance di 6200-6260. Sementara Sukarno memproyeksikan IHSG akan menguat ke level 6210-6308.
Adapun saham yang layak diakumulasikan besok, Lanjar merekomendasikan WSBP (anggota indeks Kompas100), SIMP (anggota indeks Kompas100), BBRI (anggota indeks Kompas100), BBNI (anggota indeks Kompas100), BBTN (anggota indeks Kompas100), BMRI (anggota indeks Kompas100), PWON (anggota indeks Kompas100).
Sementara Sukarno merekomendasikan ADHI (anggota indeks Kompas100), BBRI, CTRA (anggota indeks Kompas100), LSIP (anggota indeks Kompas100), TBLA (anggota indeks Kompas100).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News