kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.391   -3,35   -0,04%
  • KOMPAS100 1.160   -7,83   -0,67%
  • LQ45 845   -8,63   -1,01%
  • ISSI 290   -0,83   -0,29%
  • IDX30 444   -0,53   -0,12%
  • IDXHIDIV20 511   -2,43   -0,47%
  • IDX80 131   -0,99   -0,75%
  • IDXV30 138   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,92   -0,65%

Penurunan harga timah hingga 25% di 2015


Selasa, 29 Desember 2015 / 22:45 WIB
Penurunan harga timah hingga 25% di 2015


Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sejalan dengan pergerakan harga komoditas logam industri lainnya. Harga timah pun masih rentan koreksi.

Mengutip Bloomberg, Selasa (29/12) pukul 12.16 WIB harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergelincir 0,06% di level US$ 14.545 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sejalan, sepanjang pekan terakhir harga sudah terkikis 0,64%.

Dituturkan oleh Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures harga timah sempat memiliki daya topang di pertengahan tahun saat Indonesia, salah satu produsen utamanya mengetatkan kebijakan. Untuk beberapa saat itu menjaga kejatuhan harga timah tidak sedalam komoditas logam industri lainnya.

“Namun itu hanya sesaat karena faktor global seperti AS dan China lebih besar pengaruhnya,” kata Wahyu. Memang untuk beberapa saat, pasokan global timah tidak lagi membanjir dan tertahan. Penurunan harga pun cenderung landai.

Memang aturan pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.33/2015 yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2015 lalu memperketat proses ekspor Indonesia. Hingga Oktober 2015 saja baru 12 perusahaan tambang timah yang mendapatkan izin untuk melakukan ekspor melalui Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

Berbeda dengan keadaan sebelumnya, saat pasar hanya berfokus pada perlambatan ekonomi China dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed. Harga timah kala itu sempat terpuruk tajam ke level US$ 13.850 per metrik ton pada 7 Juli 2015 yang merupakan level terendahnya sejak September 2009.

Memang meski sempat dapat topangan dari aturan Indonesia, harga timah tidak bisa kembali ke level tertingginya sejak Desember 2014 yang disentuh pada 12 Januari 2015 di posisi US$ 19.900 per metrik ton. “Itu karena masih awal tahun dan harga masih di level konsolidasi belum terpapar penguatan USD yang signifikan,” jelas Wahyu.

Setelahnya harga terus menukik turun. Tidak heran sepanjang tahun ini saja harga timah sudah terkikis 25,02%. "Timah sama saja seperti komoditas logam industri lainnya, bearish dan belum akan berubah hingga ada perbaikan ekonomi dari China," kata Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×