kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Penurunan Daya Beli Bayangi Emiten Telekomunikasi, Cek Rekomendasi Analis


Minggu, 20 April 2025 / 12:48 WIB
Penurunan Daya Beli Bayangi Emiten Telekomunikasi, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Sejumlah emiten sektor telekomunikasi kompak mengubah strategi penjualannya untuk mendorong pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU).


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah emiten sektor telekomunikasi kompak mengubah strategi penjualannya untuk mendorong pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU). Dengan strategi baru, sektor ini masih prospektif di tengah risiko penurunan konsumsi masyarakat. 

Emiten-emiten besar telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM),  PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) bersaing lewat strategi yang serupa. Itu terlihat dari peningkatan harga kartu perdana ketiga operator dengan bonus data yang lebih kecil. 

Menjelang lebaran lalu, ketiga operator ini memasang harga kartu perdana di level yang sama. Kartu perdana Telkomsel, By.U, IM3, Tri, XL, dan Axis kompak dibanderol seharga Rp 35.000 dengan bonus data 3 GB saja. 

Namun, masing-masing operator memasarkannya dengan cara yang berbeda. Misalnya kartu prabayar Telkomsel, ini bisa dibeli dengan harga diskon menjadi Rp 27.000 melalui e-commerce pada jam-jam tertentu. Pun, XL dan Axis masih memasarkan kartu perdana lamanya pada berbagai platform. 

Harga kartu perdana yang lebih tinggi ini diharapkan dapat mengubah kebiasaan pengguna. Dari yang sering gonta-ganti SIM demi bonus data yang besar, menjadi lebih sering mengisi ulang paket data. Pasalnya, rata-rata penggunaan data saat ini sekitar 14 GB per bulan, jauh lebih besar ketimbang bonus 3 GB dari SIM baru. 

Baca Juga: XL Axiata (EXCL)-Smartfren Resmi Merger, Lahirkan XLSmart, Cek Rekomendasi Sahamnya

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dan Kafi Ananta menilai sektor telekomunikasi masih akan tertekan bayang-bayang penurunan daya beli. Pertumbuhan sektor ini cenderung datar pada kuartal ketiga 2025 nanti. Prediksi ini berdasarkan ARPU dan pertumbuhan pendapatan tahunan ISAT, sebagai emiten yang dinilai paling stabil, di level 6%–7%.

“Dengan mempertimbangkan lemahnya daya beli konsumen dan asumsi pertumbuhan kuartalan yang datar di kuartal III 2025 karena musim yang lemah, kami memperkirakan sektor telekomunikasi akan mencatat pertumbuhan rata-rata 3% secara kuartalan di kuartal I, II, dan IV 2025,” sebut Niko dan Kafi dalam riset 21 Maret 2025. 

Namun, Niko dan Kafi optimistis upaya emiten telekomunikasi memperbaiki pasarnya akan membuahkan hasil baik pada ujung kuartal I 2025, apalagi dengan dukungan momentum puncak lebaran dan akhir tahun sebelumnya. 

Jadi meski konsumsi masih akan lemah, keduanya melihat sektor telekomunikasi tetap prospektif dengan menurunnya risiko persaingan SIM seiring penerapan harga baru. 

“Kami mempertahankan rating overweight untuk sektor ini. Meski persaingan mungkin beralih ke paket isi ulang, tiap operator dapat memanfaatkan keunggulan utamanya untuk mendorong ARPU,” tulis mereka. 

Secara spesifik, Niko dan Kafi menilai ISAT akan jadi yang paling diuntungkan dalam penerapan strategi baru ini.

Namun Niko dan Kafi tetap memberikan rating yang sama untuk ketiga emiten, yakni buy dengan target harga saham ISAT Rp 3.200 per saham, TLKM Rp 3.680 per saham, dan EXCL Rp 2.800 per saham.

Baca Juga: Terjadi Transaksi Crossing Saham XL Axiata (EXCL) Senilai Rp 9,81 Triliun

Selanjutnya: Promo HokBen HUT 40 Tahun dengan BNI, BRI Sampai BSI Berakhir Minggu 20 April 2025

Menarik Dibaca: Harga Samsung S23 Terbaru di April 2025, Temukan Informasinya di Sini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×