kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penurunan berlanjut, harga minyak mentah WTI pada level US$ 68,73 per barel


Senin, 06 September 2021 / 08:56 WIB
Penurunan berlanjut, harga minyak mentah WTI pada level US$ 68,73 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah memperpanjang penurunannya pada perdagangan Senin (6/9). Setelah eksportir minyak terbesar dunia Arab Saudi memangkas harga minyak mentah untuk Asia selama akhir pekan, menandakan bahwa pasar global dipasok dengan baik.

Melansir Reuters pukul 08.23 WIB, harga minyak mentah Brent untuk November turun 57 sen atau 0,8% menjadi US$ 72,04 per barel pada 0101 GMT. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk Oktober berada pada US$ 68,73 per barel, turun 56 sen atau 0,8%.

Perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco menyampaikan sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa akan memotong harga pada Oktober untuk semua nilai minyak mentah yang dijual ke Asia, wilayah pembelian terbesar, dengan setidaknya US$ 1 per barel.

Baca Juga: Wajah bursa Asia beragam mengawali awal pekan ini Senin, 9 September

Pemotongan harga minyak itu lebih besar dari yang diharapkan, menurut jajak pendapat Reuters di kalangan penyuling Asia.

Harga minyak juga semakin tertekan oleh laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari yang diharapkan. Meski begitu, penurunan harga minyak dibatasi oleh kekhawatiran bahwa pasokan AS akan tetap terbatas setelah Badai Ida.

Pemerintah AS merilis minyak mentah dari cadangan minyak strategis sebagai produksi di Gulf Coast U8 berjuang untuk pulih. Sekitar 1,7 juta barel minyak dan 1,90 miliar kaki kubik keluaran gas alam tetap offline, data pemerintah yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan, sementara kekurangan daya mencegah beberapa kilang dari operasi melanjutkan.

Badai juga memaksa perusahaan energi AS untuk memotong pekan lalu jumlah minyak dan gas alam rig yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam lima minggu, data dari Baker Hughes menunjukkan pada hari Jumat. Hitung rig minyak saja jatuh paling sejak Juni 2020.

Baca Juga: Harga emas Antam turun Rp 1.000 ke Rp 942.000 per gram, Senin (6/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×