kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuhi aturan BEI, OCAP berencana rights issue


Senin, 09 Februari 2015 / 17:18 WIB
Penuhi aturan BEI, OCAP berencana rights issue
ILUSTRASI. Periksa Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Kamis 24 Agustus 2023, Nasabah Merapat. REUTERS/Garry Lotulung/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 6 MAR FOR ALL IMAGES


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Onix Capital Tbk (OCAP) berencana menggelar rights issue guna memenuhi aturan pencatatan yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat ini pemegang saham OCAP terdiri dari Djajusman Suryowijono dengan saham sebanyak 35%. Kemudian Caili Limited sebesar 35%, Gao Fei Investment Limited sebesar 10%, dan Hardijanto Adiwana yang mengempit 8% saham. Sisanya, sebesar 12% merupakan saham publik.

Total saham beredar perseroan tercatat sebanyak 273,2 juta saham. Adapun, jumlah pemegang saham OCAP hanya 124 pihak. BEI memastikan, OCAP belum memenuhi ketentuan nomor I.A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham.

Khususnya, butir V.1 dan butir V.2. Butir V.1 terkait kewajiban emiten yang harus memiliki pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama minimal 50 juta saham dan 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor. Adapun, butir V.2 berkaitan dengan syarat jumlah pemegang saham pemilik rekening efek di anggota bursa efek minimal 300 pihak.

Untuk memenuhi ketentuan itu, Presiden Direktur OCAP Krisno Triyanto Soekarno bilang, pihaknya akan menggelar rights issue. Sayang ia belum mau membeberkan secara detil mengenai rencana itu. "Belum (terealisasi) dalam waktu dekat," ujarnya ketika diminta konfirmasi KONTAN, Senin (9/2).

Namun, dalam pernyataan resminya kepada BEI, manajemen OCAP menyatakan akan berupaya merealisasikannya dalam waktu dekat. Bahkan, menurut pengakuan tersebut, OCAP bilang, saat ini sedang dalam pembahasan dalam tahap manajemen.

Jika melihat laporan keuangan OCAP per akhir September 2014, dengan atau tanpa adanya kewajiban itu, emiten investasi ini memang perlu suntikan modal. Pasalnya, ekuitas perseroan tercatat negatif alias defisiensi modal.

Jumlah defisiensi modal perseroan per kuartal III-2014 mencapai Rp 30,04 miliar. Angka ini membengkak dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 20,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×