CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) naik tipis, simak rekomendasi sahamnya


Rabu, 04 November 2020 / 07:40 WIB
Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) naik tipis, simak rekomendasi sahamnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar yang dibayangi pandemi Covid-19, emiten barang konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih mencatatkan kenaikan penjualan.

Mengutip laporan keuangannya, hingga kuartal ketiga 2020 emiten berkode UNVR itu mengantongi penjualan Rp 32,46 triliun atau naik tipis 0,31% secara year on year (yoy). Sementara itu, laba tahun berjalannya terkikis 1,27% yoy menjadi Rp 5,44 triliun.

Walaupun penjualannya terkerek, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mencermati pertumbuhan penjualan UNVR di kuartal ketiga 2020 cenderung melambat dibanding yang diperkirakan. Perlambatan disebabkan penjualan foods & refreshments (F&R) di kuartal ketiga 2020 yang tertekan 10,9% secara kuartalan (qoq) dan 11,2% yoy.

Untungnya, penurunan itu dapat diimbangi oleh segmen home and personal cares di kuartal III yang bertumbuh 2,1% yoy dan 5,9% qoq. Peningkatan penjualan produk pembersih itu terdorong kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebersihan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hadapi pandemi Covid-19, Unilever (UNVR) perkuat inovasi dan penjualan digital

Asal tahu saja, walaupun foods & refreshments (F&R) 2020 terkikis, gross margin F&R meningkat di kuartal III 2020 menjadi 50,6%. Pada kuartal sebelumnya gross margin tercatat 34,8% dan 42,8% pada kuartal III 2019.

Sementara itu, margin operasional di kuartal III 2020 cenderung flat karena pengeluaran iklan, riset pasar dan promosi mulai meningkat di kuartal III 2020. "Pendapatan keuangan yang lebih tinggi dan biaya keuangan yang lebih rendah pada kuartal III 2020 membantu menopang bottom line, menghasilkan margin laba bersih yang lebih tinggi di kuartal III 2020," ungkap Mimi dalam riset, Senin (26/10).

Adapun proyeksi laba bersih UNVR hingga akhir tahun ini menjadi Rp 7,33 miliar. Angka ini dipangkas dari sebelumnya Rp 7,48 miliar. Sementara pendapatannya diperkirakan mencapai Rp 43,44 triliun, menurun dari proyeksi sebelumnya Rp 43,91 triliun.

Pemangkasan ini mempertimbangkan pemulihan di kuartal IV 2020 UNVR yang diprediksi tidak sekuat sebelumnya. Walau proyeksi hingga akhir tahun diturunkan, Mimi masih mempertahankan pandangan yang positif terhadap UNVR.

Baca Juga: Unilever (UNVR) Perkuat Produk yang Banyak Diburu Saat Pandemi

Dia percaya UNVR masih memiliki kemampuan untuk bertahan di tengah-tengah pandemi dan memiliki  prospek yang lebih cerah di tahun depan. "Kami mempertahankan rekomendasi trading buy kami di UNVR dengan target harga Rp 9.300," ungkap dia.

Tidak jauh berbeda, walau terjadi perlambatan kinerja di sisi penjualan dan laba, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama tetap merekomendasikan buy saham UNVR. "Kami merekomendasikan buy dengan target harga Rp 8.150 untuk 12 bulan ke depan," ujar Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).

Kendati pada kuartal IV diproyeksi masih tertekan, Okie melihat adanya peluang dari efisiensi yang dapat memberikan kontribusi terhadap margin laba bersih UNVR. Sehingga, untuk laba bersihnya berpeluang terjadi perbaikan di kuartal IV.

Jika mengacu laba tahunan sebelumnya, diproyeksikan masih bisa bertumbuh sebesar 1% yoy hingga 2,5% yoy. Sementara untuk pendapatannya, diprediksi ada kontraksi 1% hingga 2% secara tahunan.

Baca Juga: Segmen home and personal care naik, simak strategi Unilever Indonesia (UNVR) ke depan

Berbeda, Analis Panin Sekuritas Indonesia Rendy Wijaya justru merekomendasikan hold saham UNVR dengan target harga Rp 8.500. Saran ini mempertimbangkan perkiraan pendapatan dan laba bersih relatif flat dibanding dengan akhir tahun 2019. Pertumbuhan diperkirakan akan di bawah 1% secara tahunan.  

Menurut dia, perlambatan itu diperberat oleh penjualan segmen F&R yang tertekan karena penurunan pengunjung di perdagangan ritel modern dan penurunan daya beli masyarakat. "Sampai dengan saat ini, melihat google mobility index, pergerakan atau aktivitas masyarakat masih berada di bawah batas normal dengan kisaran 9% hingga 13% di bawah normal," ungkap Rendy kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).

Selama aktivitas masyarakat masih cenderung terbatas, penjualan F&R masih akan tertekan. Begitu juga dengan kinerja ekspor yang juga menurun.

Baca Juga: Penjualan kebutuhan rumah tangga menopang pendapatan Unilever (UNVR) hingga September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×