kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) naik tipis, simak rekomendasi sahamnya


Rabu, 04 November 2020 / 07:40 WIB
Penjualan Unilever Indonesia (UNVR) naik tipis, simak rekomendasi sahamnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Dia percaya UNVR masih memiliki kemampuan untuk bertahan di tengah-tengah pandemi dan memiliki  prospek yang lebih cerah di tahun depan. "Kami mempertahankan rekomendasi trading buy kami di UNVR dengan target harga Rp 9.300," ungkap dia.

Tidak jauh berbeda, walau terjadi perlambatan kinerja di sisi penjualan dan laba, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama tetap merekomendasikan buy saham UNVR. "Kami merekomendasikan buy dengan target harga Rp 8.150 untuk 12 bulan ke depan," ujar Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).

Kendati pada kuartal IV diproyeksi masih tertekan, Okie melihat adanya peluang dari efisiensi yang dapat memberikan kontribusi terhadap margin laba bersih UNVR. Sehingga, untuk laba bersihnya berpeluang terjadi perbaikan di kuartal IV.

Jika mengacu laba tahunan sebelumnya, diproyeksikan masih bisa bertumbuh sebesar 1% yoy hingga 2,5% yoy. Sementara untuk pendapatannya, diprediksi ada kontraksi 1% hingga 2% secara tahunan.

Baca Juga: Segmen home and personal care naik, simak strategi Unilever Indonesia (UNVR) ke depan

Berbeda, Analis Panin Sekuritas Indonesia Rendy Wijaya justru merekomendasikan hold saham UNVR dengan target harga Rp 8.500. Saran ini mempertimbangkan perkiraan pendapatan dan laba bersih relatif flat dibanding dengan akhir tahun 2019. Pertumbuhan diperkirakan akan di bawah 1% secara tahunan.  

Menurut dia, perlambatan itu diperberat oleh penjualan segmen F&R yang tertekan karena penurunan pengunjung di perdagangan ritel modern dan penurunan daya beli masyarakat. "Sampai dengan saat ini, melihat google mobility index, pergerakan atau aktivitas masyarakat masih berada di bawah batas normal dengan kisaran 9% hingga 13% di bawah normal," ungkap Rendy kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).

Selama aktivitas masyarakat masih cenderung terbatas, penjualan F&R masih akan tertekan. Begitu juga dengan kinerja ekspor yang juga menurun.

Baca Juga: Penjualan kebutuhan rumah tangga menopang pendapatan Unilever (UNVR) hingga September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×