Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi penjualan Sukuk Negara Ritel seri SR012 masih jauh dari target pemerintah yang sebesar Rp 8 triliun. Berdasarkan data Kementerian Keuangan yang dikutip laman Invetree, Kamis (5/3), realisasi penjualan SR012 baru mencapai Rp 2,6 triliun sejak diluncurkan 24 Februari.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, mengatakan, permintaan SR012 masih jauh dari target karena sempat tertekan volatilitas pasar obligasi.
Baca Juga: Tanamduit siap pasarkan Sukuk Negara Ritel seri SR012
Saat SR012 pertama kali ditawarkan posisi yield Surat Utang Negara (SUN) tenor acuan 10 tahun berada di 6,6%. Namun, setelahnya pergerakan yield cenderung naik hingga sempat menyentuh 7% pada Senin (2/3).
Ramdhan menilai volatilitas dan gejolak yang sempat terjadi di pasar obligasi mempengaruhi minat investor pada SR012. "Kupon SR012 6,3% sementara yield di pasar sempat jauh bergejolak dan berada di atas kupon SR012, artinya tawaran SR012 sempat tidak menarik," kata Ramdhan, Kamis (5/3).
Namun, Kamis (5/3), kondisi pasar obligasi kembali membaik yang ditandai dengan turunnya yield ke 6,6%. Ramdhan mengatakan kini tawaran kupon SR012 kembali menarik. Apalagi di tengah tren penurunan suku bunga.
Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Paling Menarik, Anda Tidak Tertarik?
'Ramdham memproyeksikan langkah penurunan suku bunga The Fed akan diikuti oleh Bank Indonesia lakukan. Sinyal suku bunga dalam negeri akan turun ditunjukkan dari rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valuta asing dan rupiah yang turun 50 basis poin.
"Di tengah tren penurunan suku bunga, harusnya SR013 yang menawarkan kupon tetap 6,3% jadi pilihan investasi yang menarik," kata Ramdhan.