Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Volume penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) masih bertumbuh. Hingga September 2023, Indocement telah menjual sebanyak 12,5 juta ton semen.
Penjualan ini lebih tinggi 0,9 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2022. ”Walaupun penjualan semen nasional negatif, Indocement mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,5%,” kata Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement kepada Kontan.co.id, Minggu (29/10).
Kata Dani, pertumbuhan penjualan sepanjang periode tersebut banyak disumbang oleh pertumbuhan penjualan semen di wilayah luar Pulau Jawa, terutama di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan bagian timur Indonesia.
Sementara itu, khusus pada bulan September 2023, Indocement mencatatkan penjualan sebanyak 1,7 juta ton semen atau naik tipis 2,3% dibandingkan penjualan di periode September 2022.
Sebagai perbandingan, secara kumulatif konsumsi semen nasional pada 9 bulan pertama 2023 mencapai 45,3 juta ton. Angka ini masih menurun tipis 0,6% secara year-on-year (yoy). Sementara itu, penjualan semen nasional sepanjang September 2023 mencapai 6,12 juta ton, naik 4,4% secara YoY.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Sektor Semen Usai Indocement (INTP) Akuisisi Semen Grobogan
Asal tahu, produsen semen merk Tiga Roda ini baru saja mengumumkan akuisisi semen Grobogan. Akuisisi ini dilakukan untuk memperkuat pasar semen di Jawa Tengah
Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, pembelian 100% saham pada PT Semen Grobogan akan memperkuat posisi Indocement khususnya di pasar Jawa Tengah. Alasan lainnya adalah akuisisi ini dapat meningkatkan efisiensi biaya logistik, mengingat lokasi Pabrik Semen Grobogan yang strategis.
“Kami optimis untuk menyambut banyak proyek strategis nasional yang akan dikembangkan di daerah Jawa Tengah antara lain jalan tol Solo–Yogyakarta, Yogyakarta–Bawen, dan Semarang–Demak serta Kawasan Industri Batang dan Daerah Ekonomi Khusus Kendal,” kata Christian, Selasa (17/10).
Pada Senin (16/10), INTP telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat alias sale and purchase agreement sehubungan dengan rencana pengambilalihan sejumlah 345.860 saham atau 100% kepemilikan saham di PT Semen Grobogan.
PT Prima Tunas Investama dan PT Prima Sakti Investama selaku para pemegang saham dalam PT Semen Grobogan akan menjual dan mengalihkan seluruh saham Semen Grobogan kepada INTP dan PT Dian Abadi Perkasa selaku pembeli. PT Dian Abadi Perkasa merupakan perusahaan anak yang dikendalikan oleh INTP.
Transaksi jual beli saham akan berlaku efektif saat seluruh pihak memenuhi syarat dan kondisi yang ditentukan dalam perjanjian tersebut, diharapkan pada 1 Desember 2023. “Para pihak telah sepakat untuk tidak mempublikasikan nilai transaksi penjualan saham,” kata Christian.
Baca Juga: Menilik Peta Persaingan Pasar Semen Usai Indocement (INTP) Akuisisi Semen Grobogan
Semen Grobogan merupakan pabrik semen yang berlokasi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Semen Grobogan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton clinker dan 2,5 juta ton semen per tahun, dengan persediaan bahan baku untuk 50 tahun ke depan. Semen Grobogan memulai produksi komersial pada Januari 2022.
Alhasil, akuisisi ini nantinya akan menambah portofolio produksi INTP, dimana Indocement telah mempunyai 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen. Sebanyak 10 pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat, dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan
INTP memproyeksi pasar semen diproyeksikan tumbuh 2% tahun ini. Sementara untuk INTP, permintaan diperkirakan tumbuh sekitar 4% pada 2023. Proyeksi ini dengan menimbang adanya tambahan dari pabrik Maros di Sulawesi Selatan.
Sebagai gambaran, pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Bosowa, setelah adanya penandatangan perjanjian sewa pakai aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News