kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjualan naik, Intraco Penta belum pasti meraup laba di semester I-2018


Senin, 25 Juni 2018 / 19:22 WIB
Penjualan naik, Intraco Penta belum pasti meraup laba di semester I-2018
ILUSTRASI. Alat Berat PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS)


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) Tbk mencatatkan penjualan cukup apik di bulan Mei 2018. Perusahaan ini berhasil mencatatkan total penjualan unit sebanyak 421 unit.

"Penjualan kami naik 82% dibanding Mei 2017 sebanyak 231 unit," kata Investor Relations Strategist INTA Ferdinand Dion kepada Kontan.co.id, Senin (25/6). Ia menambahkan bahwa dari sisi nominal, di bulan Mei 2018 penjualan alat berat Rp 886,8 miliar, naik 68% dari Rp 527,8 miliar pada Mei tahun lalu.

Ferdinand mengatakan, penjualan INTA merata, didukung oleh penjualan di sektor pertambangan, infrastruktur dan general industry. Intraco Penta berharap bahwa di semester kedua yang akan datang, penjualan alat berat INTA masih bisa menopang kinerjanya ke depan.

Perusahaan alat berat ini juga fokus untuk menyelesaikan pembangkit listrik tenaga uap di wilayah Bengkulu yang kini sudah mencapai 25%. "Untuk lini usaha fabrikasi dan infrastruktur support kami teruskan proyek-proyek yang sudah didapat," kata Ferdinand.

Meski begitu, hasil gemilang yang diperoleh INTA ini kemungkinan belum bisa tercermin di laba semester I-2018 lantaran tersandung dengan kasus anak usahanya yakni PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) terkait dengan rencana restrukturisasi utangnya.

Dia mengatakan bahwa saat ini INTA sedang mencari dana baru atau investor agar bisa menyalurkan pembiayaan untuk alat berat lagi. Sementara itu, Ia mengatakan bahwa dampak ke laba belum akan terjadi lantaran IBFN masih dalam tahap recovery.

"Belum ada penyaluran jadi belum ada laba. Kami berharap akhir tahun INTA bisa laba," kata dia. Sebagai informasi saja, di kuartal I-2018 ini, INTA masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 36,38 miliar.

Dalam penutupan perdagangan hari ini, saham INTA ditutup naik 0,42% ke level Rp 480 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×