Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencatatkan penjualan alat berat yang cukup memuaskan di sepanjang dua bulan pertama tahun 2018. Hingga Februari 2018, INTA sudah menjual 163 unit alat berat. Penjualan INTA tersebut lebih besar dibandingkan dengan penjualan perusahaan di dua bulan awal di tahun 2017.
Oleh karena itu, pendapatan yang berasal dari alat berat pun mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Selama dua bulan awal tahun 2018 tersebut, INTA sudah mencatatkan penjualan alat berat sebesar Rp 330,1 miliar. Angka ini tumbuh sebesar 163% dibandingkan dengan perolehan dari penjualan alat berat di dua bulan pertama tahun 2017 yakni sebesar Rp 125,2 miliar.
"80%-nya akan digunakan di sektor pertambangan," kata Ferdinand D., Investor Relations Strategist INTA kepada Kontan.co.id, Minggu (8/4). Ia mengatakan naiknya harga beberapa komoditas menjadi kesempatan bagi INTA untuk menaikkan penjualan.
Ferdinandi juga mengatakan komposisi pendapatan perusahaan tahun ini kemungkinan akan didominasi oleh penjualan alat berat. Sebagai contoh, tahun lalu segmen alat berat memberi kontribusi Rp 1,27 triliun dari total pendapatan INTA tahun lalu yang sebesar Rp 2,06 triliun.
Ferdinand juga berharap salah satu anak usahanya yang sempat terkena kasus hukum yakni PT Intan Batuprana Finance Tbk (IBFN) bisa beroleh keuntungan setelah kasusnya terselesaikan.
INTA berahap di tahun 2020, pembangkit listriknya yang ada di Bengkulu bisa beroperasi. Saat ini, progres pengerjaan pembangkit listrik INTA tersebut sudah mencapai 25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News