Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mulai merasakan berkah penjualan mobil murah alias low cost green car (LCGC). Bahkan penjualan otomotif ASII di bulan September, tercatat paling tinggi di tahun ini.
Pada bulan September 2013, penjualan mobil ASII melejit 57,94% menjadi 61.233 unit dibandingkan bulan Agustus yang hanya menjual 38.776 unit. Angka ini juga meningkat 16,69% jika dibanding penjualan mobil Astra di bulan September 2012.
Total jenderal, penjualan kendaraan roda empat ASII sampai kuartal III 2013, mencapai 478.639 unit atau naik sekitar 6,89% dari periode sama tahun lalu.
Penjualan sepeda motor juga tak kalah laris. Di bulan September 2013, ASII melego sepeda motor sebanyak 417.544 unit atau naik 41,83% dibandingkan bulan Agustus.
Dus, total penjualan kendaraan roda dua ASII hingga kuartal III-2013 meningkat 13,71% menjadi 3,49 juta unit dari 3,07 juta unit di periode sama tahun lalu.
Head of Public Relations ASII, Yulian Warman mengatakan, kenaikan penjualan kendaraan melonjak di September 2013 karena di bulan itu, pabrik ASII beroperasi penuh. Beda dengan bulan Agustus 2013, penjualan ASII tersendat karena terpotong libur Lebaran.
Selain itu, ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang digelar di Jakarta pada September 2013, turut mendongkrak penjualan ASII. "IIMS ikut menopang penjualan roda empat," ujar dia kepada KONTAN, kemarin.
Adapun, General Manager Corporate Planning & Public Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo menyatakan, kenaikan penjualan Toyota secara signifikan karena produk baru Toyota Agya.
Asal tahu saja, penjualan Toyota pada September mencapai 40.319 unit, melonjak 61,64% dari bulan Agustus sebanyak 24.944 unit. Nah, dari jumlah itu, penjualan Toyota Agya mencapai 4.123 unit atau menopang 10,22% dari total penjualan Toyota.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, penjualan mobil murah ramah lingkungan akan mengerek penjualan ASII di tahun ini. "Awalnya, target LCGC ini diproyeksikan pada tahun depan, namun sepertinya tahun ini Astra sudah bisa memulai produksi dan memasarkan produk mobil murahnya," imbuh dia.
Meski prospek masih bagus, bukan berarti sektor otomotif sepi sentimen negatif. Di tahun ini, sektor otomotif menghadapi tekanan kenaikan suku bunga pinjaman dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Tapi, Reza yakin, kebutuhan mobil di Indonesia masih akan tetap tinggi. "Selama moda transportasi publik tak dibenahi, konsumen akan cenderung memilih kendaraan pribadi," imbuh dia. Akibatnya, emiten seperti ASII akan menuai berkah atas kondisi tersebut.
Harga saham ASII, sampai Rabu (16/10), menguat 1,45% ke Rp 7.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News