kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Melejit 85,9%, Laba Hartadinata (HRTA) Naik 20,6% Jadi Rp 305,8 Miliar


Selasa, 26 Maret 2024 / 07:16 WIB
Penjualan Melejit 85,9%, Laba Hartadinata (HRTA) Naik 20,6% Jadi Rp 305,8 Miliar
ILUSTRASI. Sepanjang 2023, penjualan Hartadinata (HRTA) mencapai Rp 12,85 triliun


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berkilau dalam tahun buku 2023. Top line dan bottom line kompak melejit, dimana sepanjang tahun 2023 HRTA meraup penjualan neto senilai Rp 12,85 triliun. 

Penjualan HRTA melonjak 85,96% secara tahunan (Year on Year/YoY) dari posisi Rp 6,91 triliun pada tahun 2022. Merujuk laporan keuangan yang rilis di Bursa Efek Indonesia, Senin (25/3) malam, revenue HRTA hampir seluruhnya didapat dari segmen penjualan perhiasan dan logam mulia dengan nilai Rp 12,77 triliun.

Jumlah itu setara 99,37% dari penjualan neto tahun 2023. Jika dirinci, lonjakan penjualan neto HRTA disebabkan oleh ekspor penjualan perhiasan dan logam mulia sebesar Rp 4,27 triliun pada 2023. Sedangkan pada tahun 2022 HRTA belum membukukan penjualan ekspor perhiasan dan logam mulia.

Pasar lokal perhiasan dan logam mulia HRTA juga kompak tumbuh, yang berasal dari segmen grosir dan toko. Penjualan dari grosir mencapai Rp 6,56 triliun atau tumbuh 4,45% (YoY). Sedangkan dari toko senilai Rp 1,92 triliun, atau melonjak 256,27% dibandingkan capaian Rp 540,82 miliar pada 2022.

Baca Juga: Sepanjang 2024, Hartadinata Abadi (HRTA) Incar Kenaikan Laba Sebesar 15%

Seiring lonjakan penjualan, beban pokok pendapatan HRTA ikut menanjak sebanyak 93,03% (YoY) menjadi Rp 11,91 triliun. Sehingga HRTA mencetak laba bruto sebesar Rp 946,73 miliar pada tahun 2023, naik 27,45% dibandingkan laba bruto 2022.

Setelah dijumlah dengan berbagai pos lainnya seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban keuangan dan beban lain-lain, HRTA membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 396,15 miliar. Meningkat 21,45% dibandingkan raihan tahun 2022.

Usai dijumlah dengan beban pajak penghasilan Rp 89,88 miliar, HRTA membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 306,26 miliar. Tumbuh 20,51% dibandingkan laba bersih tahun berjalan 2022 yang kala itu sebesar Rp 254,12 miliar.

Dari raihan tersebut, HRTA meraih laba bersih sebesar Rp 305,80 miliar. Meningkat 20,62% dibandingkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HRTA senilai Rp 253,52 miliar pada tahun buku 2022.

Sejalan dengan capaian itu, laba per saham dasar HRTA ikut melonjak 20,61% secara tahunan. Dari posisi Rp 55,05 pada 2022 menjadi Rp 66,40 per 31 Desember 2023. 

 

Pada periode yang sama, HRTA juga mencatatkan lonjakan aset dari Rp 3,84 triliun pada 2022 menjadi Rp 5,02 triliun per 31 Desember 2023. Aset HRTA terdiri dari aset lancar Rp 4,72 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 309,02 miliar.

HRTA memiliki total liabilitas sejumlah Rp 3,05 triliun, dengan posisi ekuitas sebanyak Rp 1,97 triliun. HRTA juga mengalami lonjakan kas dan bank pada akhir tahun dari posisi sebelumnya Rp 106,02 miliar menjadi Rp 292,62 miliar. 

Dari sisi pergerakan saham, pada perdagangan Senin (25/3) HRTA mengalami penurunan 2,44% ke level harga Rp 400 per saham. Jika diakumulasi secara year to date, harga saham HRTA mengalami kenaikan 14,94%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×