Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Emiten properti, PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) berencana merevisi target kinerja tahun ini. Pasalnya, selama semeter I penjualan perseroan masih mengalami perlambatan.
Di paruh pertama, GWSA belum mencatat perubahan marketing sales dari kuartal I sebesar Rp 155 miliar. Padahal, sejak awal perseroan telah menargetkan para penjualan Rp 2 triliun tahun ini. "Kita akan lakukan koreksi atas target karena secara global semua lagi slow down," kata Linda Halim, Sekretaris Perusahaan GWSA pada KONTAN, Senin (27/7).
Marketing sales disumbang dari proyek capital Square senilai Rp 129 miliar dan Rp 26 miliar berasal dari TCC Tower II. Keduanya masih menjadi proyek andalan perseroan. Sebesar Rp 1 triliun ditargetkan dari capital Square dan Rp 1 triliun dari proyek TCC Batavia.
Hanya saja, Linda belum bisa menyampaikan berapa revisi target tahun ini karena masih dalam pembahasan di tataran manajemen.
Tak hanya itu, perseroan juga akan merevisi target akuisisi lahan tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp 350 miliar. Maklum, perseroan sama sekali belum berhasil menambah lahan.
Semula, GWSA menyiapkan dana Rp 350 miliar untuk akuisisi lahan di Jakarta dan Surabaya. Salah satunya, perseroan membidik lahan 2 hektare (ha) di Duri Kosambi atau dekat dengan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) karena di sana perseroan sudah punya land bank 5.000 m² yang rencananya akan dikembangkan menjadi superblok."Akuisisi ini masih dalam proses," ujar Linda.
Tahun ini, perseroan hanya mengembangkan dua proyek yakni menara TCC Tower II dan Apartemen capital Surabaya. Sedangkan pembangunan superblok duri Kosambi yang ditargetkan dimulai tahun ini diundur. Anggaran capex tahun ini untuk kedua proyek tersebut baru Rp 100 miliar karena masih dalam tahap pembangunan pondasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News