Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Nafan juga mengamati, bisnis ASII yang terdiversifikasi menjadi keunggulan di tengah kondisi yang tidak menentu karena pandemi Covid-19. Hingga akhir tahun ini, bisnis crude palm oil (CPO) melalui Astra Agro Lestari (AALI) dan bisnis pertambangan melalui PT United Tractors Tbk (UNTR) diharapkan turut menyokong ASII karena memiliki prospek yang baik. "AALI bisa mendorong penjualan CPO di tanah air. Mendukung pemerintah dalam mengembangkan biodiesel dengan target B50 ada B100," ungkap Nafan.
Tidak jauh berbeda, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga melihat prospek ASII ke depan masih menarik. Apalagi ASII memiliki produk yang baru saja diluncurkan di bulan Agustus yang lalu. "Di semester dua ini, penjualan mobil Astra dapat terdongkrak dari peluncuran dari Toyota Corola Cross yang menjadi mobil hybrid termurah saat ini," jelas Chris kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).
Asal tahu saja, mengutip catatan Kontan.co.id, Astra mengantongi total Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 317 unit Corolla Cross pada bulan Agustus lalu. Di sisi lain, Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, menjelaskan masih ada beberapa produk baru lagi yang akan diluncurkan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Astra Tak Sekencang APM Lain
Chris mengamati, penjualan kendaraan kemungkinan masih akan tertekan hingga akhir tahun. Akan tetapi, dengan adanya produk baru setidaknya Astra tidak tertinggal dengan kompetitornya. Peluncuran produk baru membuka peluang meningkatkan penjualannya. Ia menambahkan, relaksasi pajak mobil baru juga bisa menjadi sentimen positif bagi penjualan mobil ke depan.
Untuk saat ini harga saham ASII masih tergolong murah. Dengan harapan ada perbaikan kinerja tahun depan, akan lebih baik investor mencicil beli sahamnya sejak tahun ini. Oleh karenanya Chris menyarankan buy on weakness saham ASII di harga 4.500 hingga 4.700. Adapun target harganya 5.000 hingga akhir tahun.
Sekadar informasi, sejak awal tahun harga saham ASII sudah tertekan cukup dalam. Secara year to date, ASII terkikis 32,56% menjadi 4.670 pada penutupan perdagangan hari ini Senin (21/9).
Baca Juga: Penjualan mobil domestik diramal hanya 550 ribu unit, ini kata emiten otomotif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News