Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Terlepas dari dampak El Nino yang kuat dan adanya perang Rusia-Ukraina yang menghalangi ekspor tanaman apapun dari Laut Hitam, prospek fundamental bagi emiten CPO dinilai tetap relatif tidak menarik. Pasokan CPO masih begitu banyak yang tidak diimbangi oleh permintaan yang sedikit.
“Pasokan diperkirakan masih akan kuat, sementara permintaan tetap agak lesu,” tulis Hoe Lee Heng dalam riset 24 Juli 2023.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebutkan, sentimen positif untuk meningkatkan permintaan CPO adalah kehadiran China dan India untuk menyerap ketersediaan minyak sawit mentah. Prospek perekonomian yang lebih baik dari kedua negara importir terbesar CPO tersebut akan membantu penyerapan.
China dan India diperkirakan mencapai pertumbuhan ekonomi optimal karena di semester kedua perekonomian global diharapkan sudah lebih baik, meskipun alami perlambatan. Sentimen pandemi covid ataupun konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina dianggap sudah tidak menjadi masalah yang berarti.
Dari domestik, pesta pemilihan umum bisa menjadi momentum untuk mengangkat permintaan minyak sawit mentah yang memiliki produk turunan salah satunya minyak goreng. Saat periode pemilu biasanya kebutuhan pokok meningkat dan daya beli masyarakat semakin tinggi.
“Dengan pemulihan ini bisa menjadi motor bagi permintaan CPO di kawasan Asia maupun global. Bisa terjadi kenaikan permintaan, tetapi sentimen di kawasan Eropa terkait pengesahan UU Deforestasi masih membatasi permintaan,” jelas Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (3/8).
Nafan merekomendasikan hold untuk AALI dengan target harga sebesar Rp 8.250 per saham. Sedangkan, Yasmin merekomendasikan buy dengan target harga sebesar Rp 9.400 per saham.
Sementara itu, Hoe Lee heng menyarankan sell AALI dengan target harga sebesar Rp 6.700 per saham. Terlepas dari revisi asumsi kenaikan harga CPO, saham emiten Grup Astra ini masih dinilai terlalu tinggi yang diperdagangkan pada Price Earning (PE) 12 kali pada 2024 dibandingkan perusahaan sejenis di kisaran 5 kali – 10 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News