Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin meningkatkan rekomendasi sektor semen menjadi Overweight. Dalam risetnya, Kamis (19/11), Mimi meyakini volume penjualan akan pulih tahun depan, seiring dengan perbaikan bertahap kegiatan ekonomi.
Sementara itu, kelebihan pasokan (oversupply) tetap menjadi risiko bagi industri semen. Tetapi, Mimi meyakini bahwa para pemain besar di industri ini, termasuk INTP, telah cukup khatam dalam menghadapi kondisi tersebut.
Untuk saham INTP, Mimi merekomendasikan Trading Buy dengan target harga Rp16.050. Risiko dari rekomendasi ini diantaranya pertumbuhan permintaan yang lebih lambat dari perkiraan karena ekonomi yang lesu, biaya yang lebih tinggi dari perkiraan, serta kelebihan pasokan yang lebih buruk dari perkiraan. Pada perdagangan hari ini, saham INTP ditutup melemah 0,34% ke level Rp 14.775.
Sementara itu, penjualan semen secara nasional pada November 2020 mencapai 6,1 juta ton, turun 13,9% secara tahunan dan turun 2,0% secara bulanan. Maria menyebut, realisasi ini didukung oleh lemahnya penjualan di wilayah Jawa, yang merupakan pangsa pasar semen domestic terbesar.
Selanjutnya: Indocement (INTP): Tahun depan, penyerapan semen sektor properti lebih baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News