Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan penjualan bersih (unaudited) di tahun 2017 sebesar Rp 12,55 triliun. Penjualan ini naik 38% jika dibandingkan dengan penjualan selama 2016 (audited) sebesar Rp 9,11 triliun.
Komoditas emas menjadi kontributor terbesar terhadap nilai penjualan ANTM di sepanjang tahun 2017. "Sebesar Rp 7,37 triliun atau 59% dari total nilai penjualan unaudited perseroan," kata Aprilandi Hidayat Setia, Sekretaris Perusahaan ANTM, dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/1).
Penjualan emas Antam sepanjang tahun lalu naik 33% jika dibandingkan tahun sebelumnya Rp 5,54 triliun.
Lonjakan pendapatan tak hanya datang dari komoditas logam mulia. Penjualan feronikel yang menjadi penyumbang pendapatan terbesar kedua naik 14% secara tahunan menjadi Rp 3,17 triliun. Kontribusi penjualan feronikel ini mencapai 25% dari total pendapatan ANTM.
Penjualan bijih nikel Antam tahun lalu melompat 347% menjadi Rp 1,32 triliun secara tahunan. Kontribusi yang lebih kecil datang dari bauksit. Pada produk tambang ini, ANTM meraup pendapatan Rp 398 miliar. Meski kelihatan kecil, pendapatan dari bauksit ini melonjak 283% ketimbang tahun sebelumnya.
Tak cuma penjualan, volume penjualan dan produksi tambang Antam pun melompat. Volume penjualan emas Antam mencapai 13,20 ton, naik 29% ketimbang tahun lalu.
Selama tahun 2017, ANTM juga mencatatkan capaian produksi dan penjualan feronikel tertinggi di sepanjang sejarah. Volume produksi feronikel mencapai 21,76 ton nikel dalam feronikel. Sedangkan volume penjualan feronikel mencapai 21,81 TNi.
Sepanjang tahun 2017, penjualan bijih nikel ANTM mencapai 2,83 juta wet metric ton atau tumbuh 285% dibandingkan penjualan sepanjang tahun 2016 yang lalu.
Sementara itu, penjualan bijih bauksit tercuci mencapai 838.070 wet metric ton atau naik sebesar 181% dibandingkan dengan penjuakan di sepanjang tahun 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News