Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan PT Ace Hardware Tbk (ACES) di Agustus 2020 meningkat karena konsumen memiliki gaya hidup baru selama PSBB. Berdasarkan riset Mirae Asset Sekuritas pada 16 September 2020 disebutkan pada Agustus 2020, ACES membukukan pendapatan Rp 648 miliar. Angka ini memang masih turun 3,6% secara tahunan. Tapi secara bulanan naik 5,2%.
Pendapatan di Agustus membuat penjualan ACES kumulatif sebesar Rp 4,9 triliun atau turun 5,6% secara year on year (yoy). Ini sejalan dengan proyeksi Mirae di 63% run-rate terhadap pendapatan sepanjang 2020.
Baca Juga: Sektor ritel jadi salah satu yang paling tertekan saat PSBB diberlakukan
Peningkatan penjualan tersebut karena sepanjang Agustus, ACES berhasil menjual lebih banyak produk gaya hidup. Antara lain alat berkebun, alat masak/dapur, alat olah raga (sepeda), dan barang sejenis lainnya yang dijual bulan lalu.
Ini karena selama PSBB, banyak orang menemukan aktivitas baru seperti memasak, bersepeda di sekitar rumah, dan berkebun. "Kami yakin bahwa penjualan produk gaya hidup akan mendukung margin perusahaan secara keseluruhan karena gross profil margin produk gaya hidup 200 bps lebih tinggi daripada produk perbaikan rumah," ujar Christine.
Hingga akhir tahun ini ACES diperkirakan masih akan tetap tumbuh karena adanya program pemasaran. Pada September atau Oktober 2020, ACES akan mengadakan booming sale diharapkan menarik lebih banyak pelanggan ke tokonya. Dengan demikian, Christine memprediksi, akan terjadi pemulihan lalu lintas perdagangan secara bertahap menjelang akhir tahun.
"Kami berharap lalu lintas perdagangan di ACES terus meningkat secara bertahap," harap Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam riset.
Baca Juga: Di tengah pengetatan PSBB, analis tetap sarankan beli saham Ace Hardware (ACES)
Sejatinya, penjualan rata-rata tiap gerai yang sama alias same store sales growth (SSSG) PT Ace Hardware Tbk (ACES) pada Agustus 2020 juga masih negatif. Berdasarkan riset Mirrae, SSSG Agustus 2020 minus 5,7%.
Tapi angka ini jauh lebih baik dari SSSG ACES pada Juli 2020 yang minus 8,1%. Sementara SSSG ACES pada Juni 2020 minus 10,7%.
Christine dalam riset 16 September 2020 menjelaskan, meskipun masih membukukan SSSG negatif, kinerja ACES relatif lebih baik dan tahan banting dibandingkan emiten peritel lain.
Menurut perusahaan dalam riset Mirae dijelaskan jika pemulihan SSSG ACES sebagian besar didorong oleh peningkatan bertahap lalu lintas toko, terutama di wilayah eks-Jawa. Tak hanya itu, ACES juga masih mempertahankan harga jual rata-rata. Penjualan ACES di Jakarta menjadi yang terburuk sejak Juli 2020. Ini karena Jakarta masih memberlakukan pembatasan sosial skala besar (PSBB).
Baca Juga: Perbaikan Kinerja Emiten Ritel Masih Terbatas, Analis Rekomendasikan Beli Saham ACES
Jakarta telah memasuki fase kedua dari PSBB penuh setelah tiga bulan masa transisi sejak pertengahan Juni 2020. Meskipun demikian, kali ini pemerintah DKI Jakarta masih mengizinkan mal tetap buka, yang selanjutnya mengurangi potensi penurunan. Ini memberi angin segar ada pemulihan bertahap kinerja emiten peritel.
Christine dalam riset menyebut, ke depan meski PSBB di Jakarta mulai lagi tapi mal tetap diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimum 50%. "Kami tetap optimistis ACES sebagai peritel yang produknya akan tetap," ujar dia. Beberapa produk yang menurut dia masih diminati diantaranya, peralatan dapur dan perlengkapan olahraga. Produk ini telah mendukung penjualan dan margin ACES.
Mirae yakin, meskipun persediaan meningkat pada kuartal II tahun ini, penjualan ACES masih akan meningkat pesat dan tidak akan menurunkan margin secara keseluruhan.
Depresiasi rupiah terhadap dollar AS juga dinilai tidak akan menggerus kinerja ACES. Christine bilang, perusahaan ini masih mampu mempertahankan margin karena inventaris memadai dan target pasar tangguh.
"Kami sangat optimis terhadap ACES karena kami telah melihat bagaimana ACES mampu beradaptasi mengubah tren dan kebutuhan konsumen," jelas Christine. Ia juga mempertahankan rekomendasi beli dari sebelumnya trading buy. Mirea menargetkan saham ACES di Rp 1.950 per saham dengan P/E ratio 29,5 kali.
Mirae percaya SSSG ACES secara bertahap akan pulih menjelang akhir tahun tetap utuh. ACES adalah pilihan utama kami di sektor peritel.
Baca Juga: PSBB Jakarta diperketat, sektor ritel akan semakin tertekan
Hingga akhir tahun ini, Mirae memperkirakan penjualan ACES di Rp 7,81 triliun dengan laba bersih Rp 859,7 miliar. Hasil ini menurun dari proyeksi pada tahun 2019 dimana pendapatan ACES sebesar Rp 8,14 triliun dengan laba bersih Rp 1,03 triliun.
Mirae memproyeksikan, pendapatan dan laba bersih ACES baru akan tumbuh pada tahun 2021 yakni masing-masing sebesar Rp 9,16 triliun dengan Rp 1,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News