Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat seiring dengan kejatuhan nilai tukar dollar AS dan kenaikan obligasi. Penguatan bursa AS terjadi setelah Federal Reserve memberi signal untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter secara bertahab di tengah rencana bank sentral menaikan suku bunga pada tahun ini.
Indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,2% pada pukul 4 p.m. waktu New York dan indeks Dow Jones naik 0,17%. Sementara Bloomberg Dollar Spot Index jatuh 0,7%, dan yields obligasi 10 tahun naik satu basis poin menjadi 2,32%. Harga emas naik 0,3% lalu harga minyak mentah Amerika Serikat juga menguat di kisaran US$ 60 per berel.
Sebelumnya, The Fed mengumumkan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,625% pada tahun ini. The Fed juga menurunkan proyeksi ekonominya pada tahun 2016. Meskipun ada perbaikan data tenaga kerja dan ekonomi, Chairmen The Fed, Janet Yellen mengatakan, masih ingin melihat bukti yang pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Oleh karena itu Janet menjamin akan menaikan biaya pinjaman secara gradual.
Pengumuman Janet Yellen tersebut membuat sentimen kenaikan suku bunga sedikit mereda. Sehingga investor meningkatkan pembelian di portofolio berisiko seperti saham. “Kita tidak perlu buru-buru membuat gerakan yang drastis,” kata Myles Clouston, senior director Nasdaq Advisory Services di New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News