Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah di perdagangan pekan ini.
Jumat (30/7), kurs rupiah spot ditutup di level Rp 14.463 per dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah spot menguat 0,14% dari level sehari sebelumnya. Selama satu pekan ini rupiah menguat 0,21% dari level Rp 14.493 per dolar AS.
Sedangkan kurs Jisdor di hari Jumat (30/7) menguat 0,20% dari level sehari sebelumnya dan ditutup di Rp 14.462 per dolar AS. Selama sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,27% dari level Rp 14.501 per dolar AS.
Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail menilai bahwa pernyataan The Fed dalam pertemuan FOMC di minggu ini yang netral atau tidak terlalu dovish, membuat pergerakan rupiah stabil.
Baca Juga: Aksi pencarian dana di pasar modal ramai, minat investor masih tinggi
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS yang berada di bawah konsensus memberikan tanda bahwa pasar memperkirakan The Fed akan melanjutkan program stimulus. “Karena ekonomi AS tidak sekuat yang diperkirakan,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Jumat (30/7).
Ahmad melihat bahwa sentimen dari dalam negeri yang mempengaruhi rupiah di minggu ini masih seputar PPKM yang berjalan. “Bagaimana dampak PPKM ke ekonomi, dan kita juga melihat kasus hariannya masih tertinggi yang masih mempengaruhi market di dalam negeri,” ujar dia.
Baca Juga: IHSG turun 0,83% ke 6.070 pada Jumat (30/7), net sell asing mencapai Rp 563 miliar
Sementara itu, Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin menilai penguatan rupiah karena sentimen membaiknya setelah PPKM yang diturunkan menjadi level 4 dengan sedikit pelonggaran.
Nanang juga melihat bahwa laporan keuangan dari emiten dalam negeri yang membaik. "Ada 25 perusahaan yang sudah melaporkan earning dan juga hasilnya memuaskan," ujar Nanang.
Selanjutnya: Rupiah Jisdor ditutup menguat ke Rp 14.462 per dolar AS pada Jumat (30/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News