kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penguatan rupiah pekan ini diprediksi lanjut lagi


Jumat, 03 Februari 2017 / 17:29 WIB
Penguatan rupiah pekan ini diprediksi lanjut lagi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Meski minim dukungan data fundamental dalam negeri yang positif, valuasi rupiah terhitung unggul di hadapan USD sepanjang pekan ini. Analis pun memperkirakan, rupiah masih akan mampu jaga penguatannya minggu depan.

Di pasar spot, Jumat (3/2) posisi rupiah menguat 0,06% ke level Rp 13.343 per dollar AS dengan catatan penguatan 0,12% sepanjang pekan ini. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terangkat 0,08% di level Rp 13.362 per dollar AS, namun terhitung melemah 0,02% dalam sepekan terakhir.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menjelaskan sepanjang pekan ini pergerakan fluktuasi USD yang jadi celah keuntungan bagi rupiah untuk unggul. Beban bagi USD semakin besar setelah pada pertemuan FOMC, The Fed memberikan sinyal belum akan tergesa-gesa menaikkan suku bunga dalam waktu dekat dengan mempertimbangkan langkah kebijakan Donald Trump, sebagai Presiden AS yang baru.

“Dari domestik sebenarnya datang beban dari inflasi yang meningkat jauh di atas dugaan,” jelas Rully. Hal itu sebenarnya menjadi penyebab rupiah melemah di pertengahan pekan. Namun di saat yang bersamaan hasil pertemuan FOMC rilis dan pelemahan USD terjadi secara signifikan bahkan hingga meninggalkan level 100.

Penguatan tipis rupiah juga disebabkan oleh beban pergerakan harga minyak mentah yang juga cenderung menurun. Sehingga memberikan efek negatif pada mata uang berbasis komoditas seperti rupiah. Belum lagi data klaim pengangguran mingguan AS dilaporkan menurun dari 260.000 menjadi 246.000 orang. Tentunya ini sedikit membantu USD memperbaiki posisinya.

Nantinya sepanjang pekan depan, Rully memperkirakan pergerakan rupiah akan ditentukan oleh rilis data sektor tenaga kerja AS Jumat (3/2) malam. “Diduga data tersebut tidak terlalu memuaskan pasar ditambah lagi data cadangan devisa dan neraca pembayaran Indonesia masih akan positif,” jelas Rully. Hal tersebut bisa jadi kekuatan bagi rupiah untuk pertahankan penguatan meski tentunya dalam rentang yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×