Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan kurs rupiah makin kokoh terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Jumat (22/7) pukul 11.45 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.016 per dolar AS, menguat 0,14% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 15.037 per dolar AS.
Penguatan rupiah makin tajam setelah pagi tadi dibuka sempat menyentuh Rp 15.039 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) menyebut akan melakukan stabilisasi rupiah.
Mitul Kotecha, head of emerging market strategy TD Securuties mengatakan, intervensi BI di pasar forex diperkirakan berlanjut. Dia menyebut, level Rp 15.000 menjadi batasan bagi Bank Indonesia.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,41% ke 6.892 di Jumat (22/7) Siang, Sektor Teknologi Melejit
"Kenaikan suku bunga bulan depan sangat mungkin mengingat tekanan pada rupiah," kata Kotecha seperti dikutip Bloomberg. Tapi, dia menambahkan bahwa rupiah masih berpotensi mengungguli mata uang Asia, seperti rupee.
Sejumlah mata uang Asia menguat bersama dengan rupiah seperti ringgit, rupee, peso, dan yuan. Sementara won, yen, baht, dolar Singapura, dolar Taiwan, dan dolar Hong Kong melemah terhadap dolar AS.
Sementara indeks dolar berbalik menguat pada Jumat siang. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS ini menguat ke 106,97 dari posisi kemarin 106,91.
Baca Juga: Tidak Ikut Alur Global, BI Pilih Pertahankan Bunga
Kurs rupiah melemah pada perdagangan kemarin setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di angka 3,5%. Indonesia bergabung dengan Jepang menahan suku bunga di tengah tren kenaikan suku bunga acuan bank-bank sentral global.
Kemarin, European Central Bank (ECB) mengerek suku bunga acuan 50 basis points (bps), lebih tinggi ketimbang rencana awal 25 bps. Pasar global kini menanti keputusan suku bunga Federal Reserve pada pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News