kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS Meredupkan Kilau Emas


Minggu, 20 Agustus 2023 / 13:05 WIB
Penguatan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS Meredupkan Kilau Emas
ILUSTRASI. Kilau emas redup pasca data inflasi Amerika Serikat (AS) mengindikasikan suku bunga tinggi akan bertahan dalam jangka waktu lama. ? REUTERS/Yuriko Nakao


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak dalam tren menurun. Kilau emas redup pasca data inflasi Amerika Serikat (AS) mengindikasikan suku bunga tinggi akan bertahan dalam jangka waktu yang lama. 

Pada Jumat (18/8), harga emas spot turun menjadi US$ 1.889,31 per ons troi dari harga sebelumnya di US$ 1.889,43 per ons troi. Ini menjadi penurunan untuk minggu keempat berturut-turut dan berada dalam level terendah lima bulan.

Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com. Wahyu Tribowo Laksono mengamati, penurunan harga emas baru-baru ini utamanya dipengaruhi oleh kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS. Serangkaian data ekonomi AS mengindikasikan bahwa suku bunga yang saat ini berada di level tinggi akan dipertahankan lebih lama.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Level Rp 1.057.000 Per Gram, Minggu (20/8)

Indeks dolar AS terus menguat, sehingga emas batangan yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Sementara itu, yield US Treasury tenor 10 tahun di pekan ini telah menanjak ke level tertinggi sejak November 2022.

Wahyu mengakatan, kekhawatiran inflasi AS kembali menggema pasca serangkaian data menunjukkan bahwa masih dibutuhkan pengetatan moneter. Salah satunya indeks harga konsumen (CPI) AS yang meningkat moderat di bulan Juli sebesar 3.2% secara tahunan, setelah meningkat dengan kecepatan 3.0% pada bulan sebelumnya.

“Semuanya ini memberikan dukungan kuat atas kebijakan Hawkish Fed, setidaknya masih jauh dari peluang pemangkasan suku bunga,” jelas Wahyu saat dihubungi. Kontan.co.id, Jumat (18/8).

Menurut Wahyu, secara fundamental belum ada katalis yang bisa mengangkat harga emas dalam waktu dekat. Prospek lebih lanjut harga logam mulia akan bergantung pada keputusan FOMC di bulan September mendatang.

Baca Juga: Harga Batubara Tengah Menguat, Ini Rekomendasi Saham Jagoan Analis

Dalam jangka pendek, Wahyu memperkirakan emas masih dalam tren bearish di kisaran US$ 1.870 per ons troi – US$ 1.940 per ons troi. 
Apabila menemui katalis positif, emas selanjutnya bisa berbalik menguat (rebound) ke kisaran US$ 1.700 per ons troi – US$ 2.000 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×