Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga minyak dunia turun imbas penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/12). Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer melihat, adanya korelasi yang kuat antara penguatan Dolar AS dan penurunan harga minyak.
Berdasarkan informasi dari Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 1% atau setara 72 sen, mencapai US$72,32 per barel di New York Mercantile Exchange. Begitu pula dengan harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari 2024 yang merosot sekitar 1,1% atau 83 sen, menjadi US$77,20 per barel di London ICE Futures Exchange.
Fischer menekankan bahwa penguatan nilai tukar Dolar AS menjadi pemicu utama penurunan harga minyak tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa indeks Dolar AS naik 0,25% menjadi 103,97, terjadi setelah jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat mengalami penurunan pada Oktober, yang mencapai level terendah sejak awal 2021.
“Korelasi antara kekuatan Dolar AS dan harga minyak merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan,” ujar Fischer dalam riset harian, Rabu (6/12).
Baca Juga: Langkah OPEC+ Pangkas Produksi Malah Bikin Harga Minyak Turun, Ini Pemicunya
Secara teknikal, Fischer mencermati, saat ini belum terlihat pergerakan yang cukup tinggi terhadap WTI, namun potensi pembalikan kemungkinan akan terjadi. Meskipun belum ada tanda-tanda pergerakan signifikan, potensi pembalikan dapat muncul dalam sesi perdagangan berikutnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa potensi pembalikan dipicu oleh tembusnya level support dan pembentukan false break. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar mungkin tengah berada dalam fase pembalikan yang perlu mendapat perhatian serius dari para pelaku pasar. Oleh karena itu, investor disarankan untuk memperhatikan perkembangan selanjutnya.
Penguatan nilai tukar Dolar AS memicu kenaikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut, termasuk minyak mentah. Kondisi ini membuat minyak mentah menjadi lebih mahal bagi pemilik dana yang menggunakan mata uang selain Dolar AS.
Fischer menyoroti, penurunan harga minyak pada hari ini dapat dikaitkan dengan penguatan nilai tukar Dolar AS yang dipicu oleh penurunan jumlah lowongan pekerjaan di Amerika Serikat. Itulah alasan mengapa pentingnya memahami dinamika nilai tukar mata uang dalam memprediksi pergerakan harga minyak di pasar global.
Baca Juga: Emiten CPO Dibayangi Penurunan Harga, Cek Rekomendasi Sahamnya
“Harga minyak yang sensitif terhadap perubahan nilai tukar Dolar AS menjadi catatan penting bagi pelaku pasar untuk mengantisipasi fluktuasi harga yang mungkin terjadi dalam waktu mendatang,” tandas Fischer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News