kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Penguatan Beruntun Rupiah Terhenti, Simak Prediksinya Pada Kamis (26/1)


Rabu, 25 Januari 2023 / 17:46 WIB
Penguatan Beruntun Rupiah Terhenti, Simak Prediksinya Pada Kamis (26/1)
Penguatan Beruntun Rupiah Terhenti, Simak Prediksinya Pada Kamis (26/1)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penguatan beruntun rupiah terhenti pada hari ini, Rabu (25/1). Aksi profit taking atau ambil untung berimbas pada pelemahan rupiah.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan bahwa rupiah melemah tertekan oleh koreksi teknis dan aksi ambil untung setelah penguatan tajam akhir-akhir ini. Investor cenderung menghindari risiko menjelang rilis dua data ekonomi penting Amerika Serikat (AS) pekan ini dan pekan depan yang super padat. 

Pekan ini ada rilis Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV-2022 dan indeks harga konsumsi pribadi atau Personal Consumption Expenditure (PCE). Selain itu, ada pertemuan bank sentral terutama The Fed pada tanggal 31 Januari 2023.

Baca Juga: Rupiah Sempat Berada dalam Tren Menguat, Simak Prediksi Pergerakannya ke Depan

Lukman bilang, walau rupiah masih berpotensi menguat signifikan dalam jangka panjang, namun besok Kamis (26/1) dan sepekan depan akan penuh volatilitas, sehingga berpotensi tertekan.

"Sentimen jangka pendek ada pada data-data ekonomi penting AS dan pertemuan bank sentral utama dunia minggu depan yang akan menciptakan volatilitas dan pergerakan tidak jelas di pasar," imbuh Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (25/1).

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf sepakat bahwa Rupiah bakal lanjut melemah di perdagangan esok. Isunya masih sama yakni seputar aksi profit taking jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

"Profit taking terjadi karena pelaku pasar menunggu rapat The Fed. Hal itu berimbas pada pelemahan rupiah," ungkap Alwi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (25/1).

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Dibuka Melemah ke Rp 14.934 Per Dolar AS Pada Hari Ini (25/1)

Dari data eksternal, waspadai rilis Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang bakal dipublikasikan (26/1). Dimana pasar berekspektasi bahwa PDB AS akan melambat dengan hanya tumbuh 2,6% pada kuartal IV-2022.

Perhatikan juga sebelumnya bahwa PDB AS kuartal III-2022 bisa tumbuh 3,2% di atas perkiraan pasar.

Alwi memaparkan, jika melebihi ekspektasi maka semakin kecil langkah the Fed untuk menaikkan suku bunga. Dengan kata lain, Bank Sentral AS tersebut berada pada jalur kenaikan suku bunga yang lebih rendah dari sebelumnya. Ini bisa melemahkan dolar. 

Sementara, dari dalam negeri sebenarnya masih cukup tangguh untuk mendorong penguatan rupiah. Hal itu tercermin dari realisasi yang investasi yang tinggi dan surplus neraca perdagangan selama tahun 2022. Hanya saja, tidak ada data ekonomi penting dari domestik yang bakal menguatkan rupiah esok.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat pada Rabu (25/1), Ini Sentimen Pendorong

Alwi memperkirakan rupiah akan melemah pada rentang Rp 14.880 per dolar AS - Rp 15.022 per dolar AS di perdagangan Kamis (26/1). Sedangkan, Lukman memproyeksikan pelemahan rupiah berada di area Rp 14.850 per dolar AS - Rp 15.100 per dolar AS.

Adapun, rupiah spot melemah 0,52% ke level Rp 14.965 per dolar AS pada hari ini. Sejalan, rupiah jisdor Bank Indonesia (BI) ikut tertekan 0,19% menuju level Rp 14.958 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×