CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.161   -53,29   -0,74%
  • KOMPAS100 1.093   -9,23   -0,84%
  • LQ45 870   -5,50   -0,63%
  • ISSI 216   -1,84   -0,84%
  • IDX30 446   -2,21   -0,49%
  • IDXHIDIV20 539   -0,29   -0,05%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,06%
  • IDXQ30 149   -0,46   -0,31%

Penghuni Indeks High Dividend 20 Dikocok Ulang, Begini Rekomendasi Saham dari Analis


Rabu, 02 Februari 2022 / 07:45 WIB
Penghuni Indeks High Dividend 20 Dikocok Ulang, Begini Rekomendasi Saham dari Analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengocok ulang konstituen indeks High Dividend 20 (IDX HIDIV20). Mengutip pengumuman BEI Jumat (27/1), terdapat empat saham yang menjadi penghuni baru indeks tersebut. 

Empat saham yang dimaksud adalah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM),  PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Saham-saham itu menggantikan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang terdepak dari indeks. 

Dalam pengumuman itu juga diungkapkan, hasil evaluasi mayor itu berlaku efektif mulai 4 Februari 2022 hingga 2 Agustus 2022.

Baca Juga: Evaluasi Mayor, Saham-Saham Ini Jadi Penghuni Baru Indeks High Dividend 20

Mencermati perubahan susunan konstituen indeks yang dilakukan oleh bursa, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mencermati, saham penghuni baru itu memang memiliki rata-rata yield tinggi dalam tiga tahun terakhir. Misalnya saja, ADMF dengan 9,28%, HEXA dengan 18,13%, dan MPMX dengan 20,37%. 

Sekadar mengingatkan, IDX HIDIV20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Analis MNC Sekurtias Aqil Triyadi berpendapat, hasil evaluasi mayor ini dapat menjadi sentimen positif bagi saham-saham penghuni baru indeks. Sebab, IDX HIDIV20 akan menjadi acuan investor yang mencari keuntungan dari hasil pembagian deviden yang besar.

Sehingga, investor berpotensi melakukan aksi akumulasi beli dengan target jangka panjang. Di sisi lain, evaluasi mayor ini memang cenderung berdampak negatif untuk saham-saham yang terdepak dari indeks. Walaupun, tekanannya tidak akan signifikan. 

Ivan pun menambahkan, saham yang keluar tidak serta-merta mengalami tekanan. Sepengamatannya, masih ada saham yang keluar dari indeks dan memiliki pergerakan menarik. Misalnya, saham PGAS yang masih dalam pola uptrend

Baca Juga: IHSG Diramal Bergerak Menguat pada Rabu (2/2), Simak Sentimennya

Berbeda, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya berpendapat, masuk atau keluarnya suatu saham dari indeks tidak berdampak terhadap pergerakan sahamnya. "Harganya lebih dipengaruhi sentimen bisnis dan kinerja perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/2). 

Mayoritas konstituen menarik dicermati

IDX HIDIV20 menghijau cukup kuat sejak awal tahun. Mengutip catatan BEI, kenaikannya mencapai 1,89% secara year to date (ytd). Cheryl mencermati, penguatan itu ditopang oleh konstituen indeks yang sebagian besar dihuni oleh saham berkapitalisasi pasar besar atawa big caps. Khususnya big caps perbankan yang diketahui porsinya cukup besar dalam indeks tersebut. Apalagi, hasil kinerja perbankan sejauh ini melebihi ekspektasi pelaku pasar. 

Senada, Ivan mengungkapkan, kenaikan indeks itu terdorong oleh saham-saham perbankan seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT  Bank Central Asia Tbk (BBCA). 

Sektor batubara seperti  PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga berkontribusi terhadap penguatan indeks. Mengingat, saham-saham sektor tersebut terkerek katalis kenaikan harga komoditas batubara internasional seiring meningkatnya kebutuhan dalam pemulihan ekonomi.

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga menjadi penopang, mengingat kinerjanya yang stabil sepanjang masa pandemi. Begitu pula dengan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dari sektor kesehatan yang secara harganya dalam tren penguatan. Kenaikan itu menggambarkan kepercayaan investor terhadap KLBF yang sejalan dengan capaian pertumbuhan yang stabil dari sisi net profit. 

Ivan mecermati, ke depan indeks IDX HIDIV20 masih berpeluang mengalami penguatan, walau memang tidak akan terlalu agresif.  "Kenaikan yang terjadi saat ini kami perkirakan menjadi fase akhir dari suatu siklus uptrend, artinya ada potensi koreksi kemudian yang menggambarkan tekanan harga secara umum pada saham-saham di dalamnya," jelas Ivan. 

Ia pun menyarankan buy BBCA dengan target Rp 8.500 per saham, hold ADRO dengan target Rp 2.520 per saham, buy KLBF dengan target  Rp 1.800 per saham, dan buy TLKM dengan target Rp 4.470 per saham. 

Cheryl menambahkan, saham-saham dalam indeks yang menarik dicermati adalah sektor perbankan seperti BBNI dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).  "Hasil earning-nya bagus dan diperkirakan tahun ini kredit bisa tumbuh seiring pemulihan ekonomi. Target kenaikan masing-masing bisa mencapai  10%," imbuh Cheryl. 

Aqil mengungkapkan, hampir seluruh saham konstituen IDX HIDIV20 sebenarnya menarik karena mayoritas dihuni oleh big caps yang memiliki fundamental yang kuat. Akan tetapi, ia cenderung menjagokan empat saham perbankan besar seperti BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI. 

Selain itu,  PT Astra International Tbk (ASII), ADRO, ITMG, ANTM, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), TLKM, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR) juga masuk dalam radarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×