Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% di level 6.631,15 pada perdagangan Senin (31/1).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG pada Senin (31/1) ditutup melemah karena minimnya sentimen menjelang libur tahun baru Imlek.
Selain itu, kekhawatiran kembali muncul akan gelombang baru covid dikarenakan kasus baru naik signifikan juga mempengaruhi pergerakan IHSG. "Investor akan mencermati rilis data inflasi dari dalam negeri serta perkembangan kasus baru covid-19 untuk perdagangan Rabu (2/2)," ujarnya dalam riset, Senin (31/1).
Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low dengan kenaikan volume namun stochastic mulai menyempit mengindikasikan rentang penguatan akan terbatas. Pada Rabu (2/2), Dennies memproyeksi IHSG akan bergerak menguat dengan resistance 2 di 6.685, resistance 1 di 6.658, support 1 di 6.615, dan support 2 6.599.
Baca Juga: Evaluasi Mayor, Saham-Saham Ini Jadi Penghuni Baru Indeks High Dividend 20
Di lain sisi, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyatakan, pada pekan pendek pasca libur imlek IHSG masih terlihat belum akan mengalami kenaikan signifikan, potensi penguatan mulai terlihat namun belum menunjukkan pola pergerakan IHSG akan meninggalkan rentang konsolidasinya.
"Rilis data perekonomian tentang inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil dan terkendali dapat menjadi salah satu sentimen yang dapat menopang pergerakan IHSG pada Rabu (2/2)," ujar William.
William memperkirakan IHSG berpotensi menguat dengan rentang 6.502 - 6.711 pada Rabu (2/2).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia masih akan mewarnai pergerakan IHSG pada Rabu (2/2). "Kami perkirakan, untuk Rabu (2/2) IHSG akan menguat terbatas dan masih rawan koreksi untuk menguji 6.600-6.650," katanya pada Kontan, Senin (31/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News