kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan Bursa Karbon, SRN PPI dan APPLE GATRIK Bakal Terintegrasi


Selasa, 23 Januari 2024 / 19:33 WIB
Pengembangan Bursa Karbon, SRN PPI dan APPLE GATRIK Bakal Terintegrasi
ILUSTRASI. Pemerintah mulai bergerak untuk menghidupkan bursa karbon.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai bergerak untuk menghidupkan bursa karbon. Teranyar, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melakukan konsolidasi. 

Pada 22 Januari 2023, KLHK dan KESDM resmi menandatangani perjanjian untuk mengintegrasikan data Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan Aplikasi Penghitungan dan Pelaporan Emisi Ketenagalistrikan (APPLE GATRIK). 

Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lufaldy Ernanda mengatakan dengan adanya perjanjian itu, maka proses integrasi pencatatan dan penerbitan PTBAE PU untuk subsektor pembangkit listrik sudah dimulai. 

"Dengan begitu PTBAE PU bisa diperdagangkan di bursa karbon. Artinya, kedua skema perdagangan, yakni wajib dan sukarela dapat ditransaksikan di bursa karbon," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (23/1). 

Baca Juga: Transaksi Bursa Karbon Masih Sepi

Lufaldy mengatakan dalam bursa karbon, berdasarkan POJK 14/2023, OJK berwenang untuk memberi izin kepada penyelenggara bursa karbon untuk memperdagangkan unit karbon dalam bentuk PTABE-PU dan SPE-GRK. 

Namun sebelum POJK 14/2023 tersebut, sejatinya perdagangan karbon sudah dimulai. Lufaldy bilang ada beberapa perdagangan karbon PTBAE PU yang terjadi di APPLE GATRIK. 

"Sehingga integrasi APPLE GATRIK ke SRN PPI agar PTBAE PU sangat perlu dilakukan untuk dapat diperdagangkan di IDXCarbon agar sesuai dengan POJK 14/2023," kata Lufaldy.

Dengan demikian, OJK berharap ekosistem perdagangan karbon di bursa karbon semakin lengkap sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) dan Net Zero.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Lufaldy mengatakan OJK terus melakukan koordinasi dengan sektor lain untuk bisa mengikuti jejak sektor energi yang berada di bawah naungan Kementerian ESDM.  

Baca Juga: OJK akan Genjot Transaksi Bursa Karbon di 2024, Berikut Strateginya

Di sisi lain, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara IDXCarbon menargetkan akan tambahan minimal 50 pengguna jasa bursa karbon sepanjang tahun ini. 

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengatakan tak hanya di pasar ekuitas, BEI juga akan terus mengembangkan potensi perdagangan bursa karbon di tahun ini. 

"Diharapkan ada penambahan minimal 50 pengguna jasa, dari total 46 pengguna jasa di 2023," ucap Jeffrey. 

BEI akan terus menggencarkan sosialisasi kepada stakeholders untuk mendorong transaksi di bursa karbon. Jeffrey bilang pihaknya juga tengah mengkaji keterlibatan anggota bursa sebagai perantara di bursa karbon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×